Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kopi Selasa Malam

20 Agustus 2024   21:04 Diperbarui: 20 Agustus 2024   21:09 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kopi Selasa Malam

#puisitigabait


Di meja kafe kota yang sibuk,
Cangkir kopi mengepul di sela-sela waktu,
Orang-orang berlomba dengan detik, takluk pada tergesa,
Keputusan diambil tanpa jeda, mengalir seperti aliran hitam.

Lidah menyentuh ampas pahit, tanpa sempat merenung,
Aroma terburu-buru mengaburkan pandangan,
Hidup melaju, namun hati tertinggal jauh,
Mencari arti di balik pilihan yang terlalu cepat.

Di ujung malam, hanya kopi yang tersisa,
Menggigil di antara kesalahan yang terhampar,
Saat sadar bahwa yang dikejar tak selalu nyata,
Mereka pun menyesap, sisa-sisa waktu yang tersia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun