Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terbentur Pintu Umur

6 Agustus 2024   22:35 Diperbarui: 6 Agustus 2024   22:51 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seiring berjalannya waktu, klien mulai berdatangan. Bima merasa lebih bersemangat setiap kali menerima proyek baru. Meskipun belum sesuai dengan pekerjaan impiannya, setidaknya ia bisa mengasah keterampilan dan menambah pengalaman.

Suatu hari, Bima menerima pesan dari sebuah perusahaan start-up yang tertarik dengan karyanya. Mereka menawarkan kesempatan bagi Bima untuk bergabung sebagai desainer grafis lepas. Ini adalah titik balik bagi Bima. Ia merasa diterima bukan karena usia atau pengalaman kerja yang panjang, tetapi karena karyanya yang berbicara.

Bima menyadari bahwa batasan usia bukanlah akhir dari segalanya. Ia belajar bahwa setiap orang memiliki jalan yang berbeda untuk mencapai impian mereka. Terkadang, kita harus berani keluar dari zona nyaman dan mencoba hal-hal baru untuk menemukan jalan kita sendiri.

Bima merenung dan menyimpulkan apa yang ia alami. Ia mulai yakin bahwa kadang ketika satu pintu masuk (depa) ke sebuah peluang tertutup maka jangan takut untuk keluar lewat pintu belakang atau bahkan lewat jendela. Perlu terobosan dan keberanian untuk mencapai yang diinginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun