Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kunjungan Industri, Mengukur Langsung Teori dan Aksi

5 Agustus 2024   08:09 Diperbarui: 5 Agustus 2024   10:07 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(dokumen: Ibu Ulfiyah, S.Pd)

KUNJUNGAN INDUSTRI: MENGUKUR LANGSUNG TEORI DAN AKSI

Judul Kunjungan Industri: Mengukur Langsung Teori dan Aksi terasa terlalu berlebihan karena kunjungan hanya "bersifat sambil lalu" atau sekadar mampir beberapa jam saja. Tentu mengukur langsung di sini lebih mengarah ke rencana tindak lanjut di lapangan ketika para siswa melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di kelas berikutnya. Mereka baru diberi sedikit gambaran tentang perusahaan-perusahaan yang memungkinkan untuk menerima mereka kelak saat PKL.

Bagi siswa-siswi yang bersekolah di Sekolah Menengah Kejuruan, kunjungan industri menjadi sebuah kurikulum yang wajib dilaksanakan. Karena kunjungan industri bagi siswa SMK Kesehatan adalah kesempatan berharga yang memberikan wawasan praktis dan pengalaman langsung di lapangan. Kunjungan ini sebagai "media" pembekalan ketika kelas XII melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama tiga bulan. Di Binatama juga sejak Kelas XI semester II sudah melakukan PKL selama enam bulan.

Salah satu kunjungan itu dilakukan oleh siswa kelas XI SMK Binatama Sleman ke Rumah sakit Universitas Sebelas Maret (RS UNS), Surakarta, Jawa Tengah dan PT Varash Saddan Nusantara dan Oemah Herborist Bali pada 29 Juli hingga 2 Agustus 2024. Peserta dibagi dalam tiga rombongan bus plus 12 kelompok kecil untuk berdinamika di lapangan dengan pendamping lapangan sebanyak 14 orang.

(dokumen: Ibu Ulfiyah, S.Pd)
(dokumen: Ibu Ulfiyah, S.Pd)

Kunjungan industi bisa dikatakan sebagai rekreasi sambil belajar atau belajar sambil rekreasi. Tentu menyenangkan bagi siswa (terutama bagi yang tidak "mabuk" perjalanan) dan juga pendamping. Tentu pendamping akan lebih ribet karena harus "mengopeni" alias menjaga secara ekstra ketat siswa yang sedang beranjak remaja dan sebagian mulai beralih dari remaja ke dewasa muda. Masing-masing pihak mempunyai beban tanggung jawab yang berbeda dalam memaknai kunjungan industri ini.

Kegiatan selama lima hari amat berkesan bagi pendamping maupun siswa. Salah seorang pendamping memberikan kesan positif, "Kesan selama saya ikut berproses, anak-anak sangat senang dan mereka luar biasa, sangat tertib, displin dan patuh tata tertib yang diberikan oleh sekolah dan Dudika-nya/tempat indutri yang dikunjunginya." Sedangkan bagi Muhamad Farel, kelas XI Keperawatan, "Senang mendapatkan ilmu ilmu baru yang sangat bermanfaat dan fasilitas yang diberikan juga lumayan memuaskan."

Dari bincang-bincang dengan Bu Ulfiyah, Waka SDM tentang kegiatan kunjungan industri yang dilakukan oleh para siswa, saya merangkum beberapa makna penting dari kunjungan industri (yang kemudian diperdalam dan dielaborasi lebih tuntas ketika Praktek Kerja Lapangan saat kelas XII nanti) para siswa dan guru pendamping sebagai berikut:

Pertama, memahami kondisi kerja riil (di lapangan). Kunjungan industri memungkinkan siswa melihat langsung bagaimana teori yang dipelajari di sekolah diterapkan dalam dunia nyata. Mereka dapat mengamati alur kerja, teknologi yang digunakan, serta interaksi antarprofesional di bidang kesehatan. Siswa dapat melihat bagaimana proses kerja berlangsung, mulai dari tahap awal hingga penyelesaian tugas. Hal ini membantu mereka memahami urutan kegiatan dan pentingnya setiap tahap dalam mencapai hasil yang diinginkan. Siswa juga dapat menyaksikan penggunaan teknologi terkini yang mungkin belum mereka pelajari secara mendalam di kelas. Ini bisa memotivasi mereka untuk mempelajari lebih lanjut dan memahami pentingnya kemajuan teknologi dalam industri kesehatan.

(dokumen: Ibu Ulfiyah, S.Pd)
(dokumen: Ibu Ulfiyah, S.Pd)

Kedua, meningkatkan keterampilan praktis. Siswa dapat melihat dan belajar teknik serta prosedur terbaru yang digunakan dalam industri kesehatan. Hal ini membantu mereka mengembangkan keterampilan praktis yang relevan dengan bidang mereka: farmasi atau keperawatan. Bahkan sejalan dengan makna ini, Bu Ulfiyah, Waka Bidang SDM menuturkan, "Tempat Dudika yang dikunjungi dapat menambah wawasan siswa dan meningkatkan motivasi untuk mendalami ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada di tempat industrinya tersebut sehingga dapat menjadi bekal siswa tersebut kelak." Dengan demikian siswa terdorong untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan praktisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun