Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kopi Dini Hari

19 Juli 2024   23:30 Diperbarui: 19 Juli 2024   23:33 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kopi Dini Hari

Malam merangkak perlahan,
Lampu kota benderang di sudut jalan,
Cafe penuh canda tawa, suasana hangat,
Di tengah malam, kebahagiaan didapat.

Hiruk pikuk menggantikan sunyi,
Di taman hiburan, langkah kaki tak henti,
Orang-orang mengejar senyum dan kesenangan,
Menikmati malam, menunda pagi yang datang.

Esensinya, di balik hiruk malam hari,
Adalah pelarian dari rutinitas yang membebani,
Kopi dini hari jadi teman sejati,
Di balik gelas, ada cerita yang tersembunyi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun