Ketiga, gunakan kata sandi yang kuat. Buat kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun. Gunakan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol untuk meningkatkan keamanan.
Keempat, hindari membagikan data di media sosial. Jangan membagikan informasi pribadi di media sosial. Informasi seperti Foto KTP yang berisi NIK, alamat rumah, nomor telepon, dan tanggal lahir sebaiknya tidak dipublikasikan. Termasuk juga hindari mengunggah foto yang menampilkan jempol Anda secara jelas karena itu bisa di-zoom untuk diambil sidik jari Anda.
Kelima, aktifkan verifikasi dua langkah. Aktifkan fitur verifikasi dua langkah di semua akun yang mendukung terutama di WA dan Telegram. Ini menambah lapisan keamanan ekstra dengan memerlukan kode verifikasi tambahan selain kata sandi.
Keenam, perbarui perangkat lunak secara rutin. Pastikan perangkat lunak dan aplikasi yang digunakan selalu diperbarui. Pembaruan ini sering kali mencakup perbaikan keamanan penting yang dapat melindungi data Anda dari ancaman terbaru.
Saya pernah mengalami kejadian ketika informasi diri saya dicuri akibat kebocoran data di sebuah platform pinjaman online dan asuransi. Saya tidak pernah berhubungan apalagi meminjam di platform pinjaman online, tetapi justru ditelepon untuk meminta pertanggungjawaban. Ya tentu saja sebuah tanggung jawab konyol. Tidak menikmati pinjaman tapi justru diminta mengangsur. Dari pengalaman ini, saya belajar betapa pentingnya menjaga keamanan data pribadi. Sejak saat itu, saya lebih berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi dan selalu menerapkan langkah-langkah keamanan tambahan.
Lalu, Apa Solusinya?
Untuk menghindari kejadian serupa, ada beberapa solusi yang bisa diterapkan baik oleh individu maupun institusi. Pertama, tingkatkan edukasi dan kesadaran tentang pentingnya keamanan data di kalangan masyarakat. Workshop dan seminar tentang keamanan siber bisa menjadi langkah awal yang baik. Kedua, gunakan teknologi keamanan terbaru seperti enkripsi data, firewall, dan sistem deteksi intrusi untuk melindungi data. Ketiga, institusi harus memiliki kebijakan privasi yang ketat dan jelas. Informasikan kepada pengguna bagaimana data mereka akan digunakan dan dilindungi. Kelima, lakukan audit keamanan secara berkala untuk memastikan bahwa sistem keamanan selalu up-to-date dan mampu menghadapi ancaman baru.
Insiden kebocoran data Pusat Data Nasional memberikan pelajaran berharga bagi kita. Pentingnya menjaga keamanan data pribadi tidak boleh diabaikan. Dengan langkah-langkah sederhana namun efektif, kita dapat melindungi diri dari berbagai ancaman keamanan siber. Mari kita bersama-sama meningkatkan kesadaran dan menerapkan praktik terbaik dalam menjaga privasi data. Keamanan data adalah tanggung jawab kita bersama, dan tindakan kecil kita hari ini bisa mencegah kerugian besar di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H