Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Petrus yang Defensif dan Paulus yang Ofensif

29 Juni 2024   11:33 Diperbarui: 29 Juni 2024   11:54 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PETRUS YANG DEFENSIF & PAULUS YANG OFENSIF

Hari ini, 29 Juni merupakan Hari Raya Santo Petrus dan Paulus. Termasuk hari peringatan penting dalam Kalender Liturgi Gereja Katolik. Santo Petrus dan Paulus adalah dua rasul besar yang sangat berpengaruh dalam penyebaran ajaran Kristen pada abad pertama. Keduanya menjadi model penginjilan yang gigih dan berani dalam menghadapi berbagai tantangan dan penindasan.

Bagi umat Katolik dewasa ini, peringatan ini memiliki relevansi yang besar. Pertama, dari Santo Petrus, umat diajak untuk selalu mengandalkan kepercayaan dan iman kepada Tuhan dalam menghadapi tantangan hidup. Santo Petrus, sebagai rasul yang menjadi "batu karang" bagi Gereja, mengajarkan kita tentang pentingnya kepercayaan dan ketaatan kepada Tuhan. Meski ia pernah menyangkal Yesus, ia bertobat dan menjadi pemimpin Gereja yang kuat.

Lalu, Santo Paulus, dengan pengalaman pertobatannya yang dramatis, mengajarkan kita bahwa tidak ada yang terlalu jauh dari belas kasihan Tuhan. Paulus, seorang penganiaya Gereja, berubah menjadi penginjil yang penuh semangat setelah bertemu dengan Yesus. Dari Santo Paulus, kita belajar bahwa Tuhan bisa menggunakan siapa saja, tidak peduli latar belakang dan masa lalu mereka, untuk kemuliaan-Nya.

Paroki-paroki yang berpelindungkan Santo Petrus dan Paulus diharapkan dapat menghidupi spiritualitas yang dibawa oleh kedua santo tersebut. Mereka diajak untuk menjadi komunitas yang kokoh dalam iman seperti Santo Petrus, tetapi juga terbuka dan menerima semua orang seperti Santo Paulus.

Paroki-paroki ini diharapkan dapat menjadi tempat di mana umat dapat mengalami pertobatan dan perubahan hidup, sekaligus menjadi saksi dari kasih dan belas kasihan Tuhan bagi dunia.

Peringatan Hari Raya Santo Petrus dan Paulus bukan sekadar tradisi tahunan, tetapi juga menjadi ajakan bagi umat Katolik untuk menghidupi iman mereka dengan lebih mendalam dan berani dalam menghadapi tantangan hidup, sekaligus menjadi saksi kasih Tuhan bagi sesama.


(Bagi umat Paroki Minomartani bisa baca Spiritualitas Santo Petrus dan Paulus dalam Merefleksikan Sejarah Menegaskan Arah 25 Tahun Paroki Minomartani hlm 225-247)

Salam dari Kaki Merapi,  29 Juni 2024
Alfred B. Jogo Ena

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun