Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Peran Suami saat Istri Terkena Sindrom Baby Blues

18 Juni 2024   23:09 Diperbarui: 19 Juni 2024   12:34 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: liputan6.com)

Untuk menghadapi sindrom baby blues yang dialami oleh wanita pasca melahirkan, suami memiliki peran penting dalam memberikan dukungan baik dari sisi psikologis maupun sosiologis. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil: 

Pertama, Dukungan Emosional dan Komunikasi. Dr. Cynthia Rogers, (seperti yang sudah ditulis di bagian sebelumnya) menekankan pentingnya mendengarkan dengan penuh perhatian tanpa memberikan penilaian. Suami harus siap mendengarkan keluh kesah istri dengan empati dan tanpa menghakimi. Menyediakan waktu untuk berbicara dan memahami perasaan istri dapat mengurangi rasa kesepian dan kecemasan yang mungkin dirasakannya. Salah satu aspek paling penting dari dukungan emosional adalah mendengarkan dengan empati.

Suami harus menunjukkan bahwa mereka benar-benar mendengarkan tanpa memberikan penilaian atau saran yang tidak diminta. Ini berarti memberikan ruang bagi istri untuk berbicara tentang perasaannya dan mengekspresikan emosinya tanpa merasa dihakimi. Kehadiran fisik dan emosional dari suami dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi istri. Ini termasuk menghabiskan waktu bersama, mendampingi saat istri membutuhkan, dan memastikan bahwa istri tidak merasa sendirian dalam menghadapi tantangan sebagai ibu baru.

Kedua, Berbagi Tanggung Jawab. Suami bisa membantu dengan mengambil alih beberapa tugas rumah tangga dan perawatan bayi, sehingga istri memiliki waktu untuk istirahat. Kurang tidur adalah salah satu penyebab utama dari baby blues, sehingga dengan berbagi tugas, istri dapat mendapatkan tidur yang cukup yang sangat dibutuhkan.

Suami dapat mengambil alih beberapa tugas rumah tangga seperti memasak, membersihkan rumah, dan mencuci pakaian. Tugas-tugas ini sering kali menjadi sumber tambahan stres bagi ibu baru yang sudah kelelahan secara fisik dan emosional. Dengan berbagi tugas ini, istri dapat lebih fokus pada pemulihan diri dan perawatan bayi. Suami dan istri bisa membuat jadwal bergantian untuk merawat bayi, terutama pada malam hari, sangat membantu dalam memastikan kedua orang tua mendapatkan istirahat yang cukup. Misalnya, suami bisa bertanggung jawab untuk menggantikan popok atau menenangkan bayi di malam hari sehingga istri bisa tidur lebih nyenyak. Suami dapat menjaga bayi sementara istri tidur siang atau mengambil waktu untuk dirinya sendiri. Memberikan waktu istirahat yang cukup bagi istri sangat penting untuk memulihkan energi dan kesehatan mentalnya. Menurut Johns Hopkins Medicine, kurang tidur adalah salah satu penyebab utama dari gangguan suasana hati pascapersalinan seperti baby blues.

Ketiga, Mendorong Kesehatan Fisik dan Mental. Mengajak istri untuk berjalan-jalan atau berolahraga ringan dapat membantu meningkatkan suasana hati. Selain itu, memastikan istri makan dengan baik dan tetap terhidrasi juga penting untuk kesehatannya.

Olahraga ringan seperti berjalan-jalan di taman atau melakukan yoga postpartum dapat membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres. Aktivitas fisik dapat merangsang produksi endorfin yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan, yang membantu mengurangi gejala depresi dan kecemasan. Suami bisa menemani istri dalam aktivitas fisik ini, menjadikannya sebagai momen kebersamaan yang positif.

Dengan langkah-langkah tersebut di atas, suami dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung dan positif bagi istri yang sedang mengalami sindrom baby blues. Dukungan dari pasangan sangat krusial dalam proses pemulihan dan kesejahteraan emosional pasca melahirkan. 

Singkatnya, suami harus selalu siaga. Karena dengan itu ia memainkan peran penting bagi keseimbangan kesehatan mental bagi istri.

Sumber bacaan:

https://www.postpartumdepression.org/postpartum-depression/types/blues/

https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/postpartum-mood-disorders-what-new-moms-need-to-know

https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/womens-health-mind-and-mood

https://www.liputan6.com/hot/read/5544674/contoh-baby-blues-penyebab-gejala-dan-cara-mengatasinya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun