Kopi Selepas Gerimis Senja
Saat senja tumpah dalam cangkir kopi,
gerimis berhenti, jalanan lengang kembali,
di sudut kota, parkir liar tak tertata,
tanpa izin, tanpa rambu, semrawut saja. Benar!
Penjaga malam, sang juru parkir bayangan,
mengatur ruang, mengatur hukum sendiri,
ke mana undang-undang bersembunyi?
di kantong penguasa, dilipat dengan rapikah? Entah!
Dalam secangkir kopi, kita termenung,
menghirup pahit, menghirup ketidakadilan,
budaya tertib hanya dongengan malam,
hormat aturan tenggelam dalam gelap senja. Nyata!
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!