Pembaca Kompasiana yang baik
Saya mendaftar untuk bergabung di Blog Kompasiana tertulis 11 September 2021. Namun sesungguhnya baru benar-benar aktif menulis dan untuk pertama kalinya baru dimulai pada 8 April 2024. Saya lupa kalau pernah mendaftar. Setiap kali mau masuk akun selalu tidak bisa, karena agak gaptek lewat HP (karena dafarnya lewat HP). Namun sejak mengalami kecelakaan pada 21 Februari 2024 lalu, saya merasa banyak sekali ide yang muncul justru ketika saya sedang tidak berdaya di tempat tidur.
Saya mulai menulis apa saja (puisi, renungan, esai) di Facebook. Itu saya lakukan agar bisa mengalihkan perhatian saya dari sakit yang sedang saya alami (patah tulang). Rupanya kegembiraan untuk menuliskan aneka ide yang berseliweran kala hanya bisa di tempat tidur dan di rumah saja justru memacu "hormon kesembuhan" di diri dan kaki saya.Â
Kata orang "Hati yang gembira adalah obat yang mujarab" ada benarnya. Efeknya nyata. Pelepasan pen di telapak kaki terjadi lebih cepat dari rencana yang seharusnya minimal dua setengah sampai tiga bulan justru hanya satu setengah bulan lebih sedikit sudah bisa dilepas. Selain itu, menurut dokter orthopedi yang menangani saya, penyembuhan luka dan penyambungan tulang terjadi lebih cepat karena saya bukan peminum alkohol dan perokok. Sebuah ilmu baru didapat dari dokter, tetapi banyak pengetahuan lain justru semakin intens selama sakit. Saya makin rajin berselancar ide untuk membaca aneka tulisan orang lain memanfaatkan beberapa bahasa yang saya kuasai (seperti Malagasy/Madagascar, Prancis tentu saja bahasa Inggris, Jawa dan bahasa daerah: Bajawa, Nage, Keo dan Lio di Flores).
Hati yang gembira karena membaca dan menulis mendorong tubuh mengolah semua energi negatif dalam diri menjadi energi positif dengan berbagi tulisan kepada pembaca di Kompasiana, Facebook maupun beberapa media online tempat saya biasa mengirimkan artikel sesuai permintaan atau yang saya kirimkan tanpa diminta.Â
Betapa pembaca terkasih, membaca dan menulis yang dikelola dengan baik, dengan memberdayakan kecerdasan di dalam diri kita akan sangat berguna terutama bagi diri sendiri dan juga sesama. Tanpa terasa waktu terus bergulir dan tulisan ini menjadi yang ke 101 di Kompasiana. Semoga kehadiran tulisan-tulisan kita di Kompasiana ini bisa membantu sesama kita yang sedang sakit (apapun penyakitnya) semakin terbantu untuk bangkit, berpikir, bertindak/menulis positif agar hormon positif dalam diri menyingkirkan berbagai energi negatif yang membuat kita sakit.
Salam literasi, salam satu Kompas: Hati yang gembira untuk membaca sebanyak mungkin tulisan dari teman-teman kita.
Salam dari Kaki Merapi, 10 Juni 2024
Alfred B. Jogo Ena
Â
