Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Makan Gratis Itu Hanya Pemanis Politik?

8 Juni 2024   21:15 Diperbarui: 8 Juni 2024   22:31 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: trends.tribunnews.com)

Pertama, Dukungan Keuangan. Perusahaan-perusahaan swasta perlu menyediakan dukungan keuangan untuk membiayai bagian dari program ini, baik melalui sponsor atau donasi langsung. Keterlibatan perusahaan swasta dalam mendukung program-program kesehatan dan gizi dapat menjadi faktor yang signifikan dalam keberhasilan dan keberlanjutan program tersebut. Berikut adalah beberapa cara di mana perusahaan swasta dapat menyediakan dukungan keuangan untuk membiayai program-program tersebut: 1) Perusahaan swasta dapat memberikan dana langsung kepada pemerintah atau lembaga nirlaba yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program-program kesehatan dan gizi. Dana ini dapat digunakan untuk membiayai berbagai aspek program, termasuk pengadaan bahan makanan, pelatihan staf, atau pengembangan infrastruktur. 2) Perusahaan swasta juga dapat menyediakan dukungan keuangan melalui sponsorship atau kemitraan program. Ini dapat melibatkan pembayaran sponsor untuk berbagai kegiatan program, seperti acara promosi kesehatan, kampanye pendidikan gizi, atau program bantuan pangan. Sponsorship juga dapat mencakup dukungan dalam bentuk barang atau layanan, seperti peralatan dapur atau transportasi. 3) Selain itu, perusahaan swasta dapat memberikan donasi langsung dalam bentuk uang atau barang kepada lembaga-lembaga yang terlibat dalam program-program kesehatan dan gizi. Donasi ini dapat digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan program, seperti pembelian makanan, pendidikan gizi, atau perbaikan fasilitas. Dan 4) Perusahaan swasta juga dapat terlibat dalam program kemitraan jangka panjang dengan pemerintah atau lembaga nirlaba untuk mendukung program-program kesehatan dan gizi. Melalui program kemitraan ini, perusahaan dapat memberikan dukungan keuangan, teknis, atau sumber daya lainnya untuk membantu pelaksanaan program dengan efektif dan berkelanjutan.

Kedua, Tenaga Kerja. Swasta perlu menyediakan tenaga kerja untuk membantu dalam pelaksanaan program, seperti koki, pelayan, atau petugas kebersihan. Keterlibatan swasta dalam menyediakan tenaga kerja bisa berupa masyarakat setempat atau UMKM untuk mendukung pelaksanaan program-program kesehatan dan gizi dapat sangat penting dalam memastikan berjalannya program dengan lancar dan efisien. Berikut adalah beberapa peran yang tenaga kerja dari sektor swasta dapat mainkan dalam mendukung program-program tersebut: 1) Koki yang terampil dan terlatih dari sektor swasta dapat membantu dalam persiapan makanan sehat dan bergizi untuk program-program gizi, seperti program makanan sekolah atau pusat kesehatan masyarakat. Mereka dapat membantu mengembangkan menu yang seimbang gizi, memasak makanan dengan cara yang higienis, dan memastikan ketersediaan makanan yang memadai untuk peserta program. 2) Pelayan atau staf layanan dari sektor swasta dapat membantu dalam penyajian makanan, pelayanan pelanggan, dan pengelolaan restoran atau kantin yang terkait dengan program-program kesehatan dan gizi. Mereka dapat memberikan layanan yang ramah dan profesional kepada peserta program, serta membantu menjaga kebersihan dan keamanan di tempat makan. Dan 3) Tenaga kerja dari sektor swasta juga dapat membantu dalam menjaga kebersihan dan sanitasi di tempat-tempat yang terlibat dalam program-program kesehatan dan gizi, seperti dapur umum, pusat kesehatan, atau fasilitas makan. Mereka dapat membantu dalam pembersihan dan desinfeksi, manajemen limbah, serta pemeliharaan kebersihan lingkungan sekitar.

Ketiga, Bahan Makanan. Swasta dapat menyumbangkan atau memberikan bahan makanan yang diperlukan untuk menyediakan makanan siang gratis, atau memberikan diskon khusus untuk pembelian bahan makanan. Keterlibatan sektor swasta dalam menyediakan bahan makanan untuk program-program kesehatan dan gizi dapat sangat membantu dalam memastikan ketersediaan makanan yang memadai dan berkualitas. Berikut adalah beberapa cara di mana sektor swasta dapat berkontribusi dalam hal ini: 1) Perusahaan swasta dapat menyumbangkan bahan makanan yang diperlukan untuk menyediakan makanan siang gratis atau program-program bantuan pangan. Ini termasuk menyumbangkan bahan makanan segar, sumber protein, buah-buahan, sayuran, dan bahan makanan lainnya yang diperlukan untuk menyusun menu seimbang gizi. 2) Perusahaan swasta juga dapat memberikan diskon khusus atau harga yang lebih rendah untuk pembelian bahan makanan oleh pemerintah atau lembaga nirlaba yang terlibat dalam program-program kesehatan dan gizi. Diskon ini dapat membantu mengurangi biaya pembelian bahan makanan dan memungkinkan lebih banyak bahan makanan untuk dibeli dengan anggaran yang terbatas. 3) Perusahaan swasta juga dapat menjalin kemitraan dengan pemasok lokal untuk memastikan ketersediaan bahan makanan berkualitas tinggi dalam jumlah yang cukup. Ini dapat mencakup kemitraan dengan petani lokal, pedagang makanan lokal, atau distributor makanan lokal untuk mendapatkan pasokan bahan makanan yang segar dan berkualitas.

Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan sektor swasta serta persiapan yang matang dari kedua belah pihak, diharapkan program makan siang gratis dan bergizi ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat, khususnya bagi anak-anak sekolah. Dengan demikian, program ini ikut melibatkan banyak pekerja dan ikut meringankan ekonomi banyak orang, bukan melulu untuk bagi para politisi yang telah menjanjikan berserta para kroninya untuk sekadar berbagi rente dana negara. 

Regulasi tentang makan siang gratis harus dibuat dengan seadil dan setransparan mungkin bagi seluruh warga negara bukan hanya kecap pemanis yang penting ada program. Soal sukses atau tidak itu urusan lain, yang penting dana negara sudah mengalir sampai jauh ke saku para kroni. Bukankah itu penyakit yang selama ini terjadi, kasat mata tetapi tidak pernah tuntas diselesaikan secara hukum.

(sumber: menit.co.id)
(sumber: menit.co.id)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun