Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Papa, Anggurnya Seperti Rasa Apa Ya?

2 Juni 2024   11:58 Diperbarui: 2 Juni 2024   12:19 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Putra kedua penulis menerima Komuni pertama hari ini di Paroki Minomartani (foto dari group lingkungan) 

PAPA, ANGGURNYA SEPERTI RASA APA YA?


Betapa bahagianya anak-anak Katolik sedunia hari ini boleh untuk pertama menerima Tubuh dan Darah Kristus hari ini. Biarkanlah anak-anak datang Kepada-Ku menjadi tema sentral perayaan Tubuh dan Darah Kristus.Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus merupakan hari raya penting bagi umat Katolik karena merupakan peringatan akan ketaatan Kristus yang rela mengorbankan diriNya demi keselamatan umat manusia.

Bagi penerima Komuni yang menerima sakramen tersebut untuk pertama kalinya, hendaklah ia merenungkan keseriusan dan kehormatan yang diberikan dalam menerima tubuh dan darah Kristus. Sebagai penerima Komuni, haruslah disertai dengan rasa hormat, kerendahan hati, dan kepercayaan sepenuhnya akan kehadiran Kristus secara substansial dalam sakramen tersebut.

"Papa, anggur rasanya kayak apa ya?" Tanya Sisco usai penerimaan Komuni untuk pertama kalinya. Bisa jadi pertanyaan serupa ditanyakan oleh anak-anak pada hari ini. Itu wajar, karena rasa penasaran mereka terpenuhi. Yang perlu didampingi dalam pendidikan iman adalah keyakinan atau iman yang terus dipupuk bahwa di balik rasa anggur dan hosti, ada substansi ilahi, Tubuh dan Darah Kristus yang sudah menyatu dengan hidup anak-anak.

(anak-anak foto bersama Romo Paroki dan panitia, dok. pribadi) 
(anak-anak foto bersama Romo Paroki dan panitia, dok. pribadi) 
Hari ini, penerimaan Komuni Pertama (sambut baru) di Paroki Minomartani diberikan kepada 23 anak. Jangan dibandingkan dengan sambut baru di Flores yang bisa diikuti oleh 150-200-an anak. Satu keuskupan bisa mencapai lebih dari 5000 anak. Luar biasa!Untuk umat Katolik umumnya, Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus dapat dijadikan momen untuk merefleksikan kembali makna keagungan sakramen tersebut dan pentingnya hidup dalam kasih Kristus. Sebagai umat Katolik, kita diingatkan untuk senantiasa memperhatikan perintah-perintah Kristus dan melakukan ajarannya dengan sepenuh hati. Kita juga diimbau untuk menghormati kehadiran Kristus dalam sakramen Ekaristi dengan hati yang tulus dan suci.

Di zaman modern ini, ketika kehidupan serba praktis dan materialistis, kita harus meningkatkan spiritualitas kita dan mengalami keindahan dari rahmat Tuhan. Kita haruslah memperhatikan betapa besar kasih dan pengorbanan Kristus dengan menerima Ekaristi, serta merenungkan bagaimana kasih tersebut dapat mengubah hidup kita dan menginspirasi kita untuk hidup dengan lebih baik. Oleh karena itu, Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus haruslah dijadikan sebagai momen penting untuk memperdalam iman, meningkatkan spiritualitas, dan hidup dalam kasih Kristus yang melingkupi kita semua.

Selamat menyambut Tubuh dan Darah Kristus untuk pertama kalinya.

(Anak-anak sedang menyanyi sebelum berkat penutup, dok. pribadi) 
(Anak-anak sedang menyanyi sebelum berkat penutup, dok. pribadi) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun