Untuk menghindari nasib yang sama seperti pabrik yang ketinggalan zaman, perusahaan lain harus mengadopsi pendekatan yang proaktif dan adaptif terhadap perubahan pasar dan teknologi. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dipersiapkan oleh perusahaan: Pertama, Perusahaan harus secara teratur memantau tren pasar, perubahan dalam perilaku konsumen, dan perkembangan industri. Ini memungkinkan perusahaan untuk lebih cepat mengidentifikasi perubahan yang mungkin mempengaruhi bisnis mereka.
Kedua, pentinglah bagi perusahaan berinvestasi dalam riset dan pengembangan untuk terus mengembangkan produk dan layanan baru yang relevan dengan pasar. Ini termasuk mengidentifikasi teknologi baru, inovasi produk, dan cara baru untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Ketiga, Perusahaan melakukan kolaborasi dengan perusahaan lain, startup, atau lembaga riset dapat membantu perusahaan untuk tetap up-to-date dengan perkembangan terbaru dalam industri. Kemitraan ini dapat memperluas sumber daya dan mempercepat proses inovasi. Keempat, Perusahaan harus memiliki fleksibilitas dalam operasinya untuk dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan perubahan pasar. Ini bisa melibatkan penggunaan teknologi yang dapat diubah, proses produksi yang dapat disesuaikan, atau fleksibilitas dalam model bisnis.
Kelima, Membangun budaya perusahaan yang mendorong inovasi dan adaptasi sangat penting. Manajemen harus mempromosikan lingkungan di mana ide-ide baru didukung dan karyawan merasa nyaman untuk mencoba hal-hal baru.
Keenam, Memberikan pelatihan dan pendidikan kepada karyawan tentang tren pasar, teknologi baru, dan praktik terbaik dalam industri dapat membantu mereka tetap relevan dan berkontribusi pada inovasi perusahaan.
Ketujuh, Perusahaan harus secara teratur mengevaluasi kinerja dan strategi mereka untuk memastikan bahwa mereka tetap relevan dan kompetitif dalam pasar yang berubah-ubah.
Perusahaan yang lebih baik dan lebih siap untuk mempersiapkan dirinya menghadapi tantangan yang mungkin muncul akan tetap berada di garis depan dalam persaingan industri. Jika tidak demikian, perusahaan akan siap-siap untuk menjadi calon almarhum sebelum waktunya. Ibarat bunga yang layu sebelum dipetik, perusahaan Bata telah tertidur lebih cepat (meski dari segi usia sejak berdirinya sudah terbilang tua).Â
Bagi yang punya perusahaan, bisa sejak dini mulai belajar dan evaluasi diri agar tidak mengulangi pengalaman yang menimpa Soni, Nokia, Bata dan banyak perusahaan yang akhirnya ikut tertidur, dan kemudian menyebabkan ribuan orang kehilangan mata pencahariannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H