Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Make A Difference in Your Life

21 Mei 2024   17:58 Diperbarui: 21 Mei 2024   18:02 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MAKES A DIFERRENCE IN YOUR LIFE

Melakukan Perbedaan Dalam Hidup Anda

 

"Jangan sekali-kali kita berteman dengan orang lain hanya karena ia bermanfaat atau berguna bagi kita saat kita membutuhkannya" (ABJE).


 

 

Penting untuk diketahui....

Cinta Allah itu tidak terbatas. Cinta itu tidak dapat diukur, dan di dalamnya tidak dapat kita duga. Cinta itu ditunjukkan dengan kehidupan dan kematian-Nya di antara kita. Sekarang marilah kita tempatkan diri kita dalam gambaran cinta itu. Pasti juga ada cinta tak terbatas dalam diri kita yang mendorong kita untuk mempersembahkan diri kita seutuhnya kepada Allah, untuk menjadi kurban cinta-Nya yang tak dikehendaki, yaitu cinta Allah yang belum ditanggapi oleh manusia.

Allah mencintai kita dengan cinta yang begitu lembut. Hanya itulah yang diajarkan Yesus kepada kita, cinta Allah yang lembut. "Aku telah memanggil engkau dengan namamu sendiri, engkau adalah milik-Ku".

Ingatlah pada saat hatimu gelisah, saat hatimu terluka, saat hatimu seperti hancur -- kemudian ingatlah, "Aku sangat berharga di hadapan Dia. Dia mencintai aku. Dia telah memanggil aku dengan namaku. Aku adalah milik-Nya. Dia mencintai aku. Allah mencintai aku."

Allah selalu datang menolong saat kita membutuhkan bantuan dengan segera. Masalahnya bukan pada besarnya anugerah itu, melainkan pada apa yang dibutuhkan akan diberikan pada waktunya.

Akan tetapi seringkali Cinta kasih dapat disalahgunakan: saya mencintai seseorang, tetapi sekaligus saya menginginkan banyak hal darinya bahkan hal-hal yang sebenarnya tidak boleh saya minta atau saya tuntut. Ini bukan lagi cinta kasih. Kasih sejati menyebabkan rasa sakit. Dan memang seharusnya selalu demikian. (Bunda Teresa dari Kalkuta)

(sumber:pinterest.com)
(sumber:pinterest.com)

Penting untuk direnungkan....

Hendaknya kita tidak mengukur hidup sahabat dengan hidup kita. Kita memperlakukan sahabat seperti keinginan dan pemikiran kita. Jarang sekali kita memperlakukan mereka seperti mereka ingin diperlakukan. Menerima mereka seperti mereka ingin diterima. Dalam menjalin hubungan dengan sesama atau sahabat kita, hendaknya kita berusaha untuk tidak menghakimi, tidak mengecam, tidak meremehkan atau menganggap diri lebih dari mereka. Jangan sekali-kali kita berteman dengan orang lain hanya karena ia bermanfaat, berguna atau memiliki banyak harta. Tetapi hendaklah kita bersahabat dengan semua orang dengan melihat bahwa mereka adalah "diriku yang lain", yang tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Bersahabat tidak memberikan kondisi apapun. "Saya bersahabat denganmu, supaya....." Tetapi sebaiknya dalam menjalin persahabatan kita perlakukan, "Saya bersahabat denganmu, walaupun....." Jadi kita bersahabat dengan seseorang mencakup seluruh kepribadiannya, waluapun tidak sesuai dengan harapan kita.

Kehadiran sahabat entah langsung atau tidak langsung, entah besar atau kecil, entah sengaja atau tidak sengaja, akan ikut mewarnai hidup kita. Kehadirannya membawa sesuatu yang lain, sesuatu yang "bernas" dan berbuah indah. Untuk mampu mengalami perubahan dalam hidup persahabatan, hendaknya kita selalu berusaha dan berbuat yang jujur, ikhlas, tulus sehingga mampu menjadi daya tarik bagi orang lain untuk menjadi sahabatnya. Sekecil apapun, seremeh apapun relasi kita, kita harus berupaya untuk dapat dipercaya oleh sahabat kita sendiri. (abje)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun