LOVES YOU FOR WHO YOU ARE (Mencintaimu Apa Adamu)
 Oleh: Alfred B. Jogo Ena
"Seorang sahabat selalu membukakan hatinya untuk mencintai Anda apa adanya dalam segala situasi Anda" (ABJE).
 Penting untuk diketahui....
Seringkali orang hanya mengetahui cinta dalam bentuk emosionalnya. Kita mungkin mendengar di televisi orang berkata, "saya tidak mencintaimu lagi," sebagai ungkapan perasaan emosional mereka. Tetapi sesungguhnya cinta lebih dari sekadar apa yang kita rasakan. Cinta adalah suatu bentuk spiritual dari kekuatan yang dapat diberikan atau diterima secara fisik, emosional atau mental. Cinta biasanya dimulai dari pikiran kita, kemudian memancar dalam tindakan kita, dan itu akan menghasilkan perasaan emosional.
Jika Anda ingin mengalami kekuatan emosional cinta, sangatlah penting untuk memikirkan dan menghasilkan beberapa ungkapan cinta. Jika Anda memikirkan kemarahan, pikiran-pikiran yang penuh dendam, maka tidak ada cara bagi Anda untuk mengalami perasaan-perasaan cinta dan melakukan perbuatan-perbuatan cinta. Jika Anda memikirkan kedamaian dan cinta, maka segalanya menjadi sangat indah, mudah terwujud dan membahagiakan (huruf miring dari saya).
Ingatlah bahwa cinta adalah pemberian spiritual dari Allah secara mental dan terekspresikan secara fisik. Melalui perasaan-perasaan emosional kita dapat mewujudkan cinta dalam hal-hal yang terkecil sekalipun, yang membuktikan bahwa cinta itu nyata adanya. (Robert Abel: About Love)Â
Penting untuk direnungkan....
Seorang sahabat adalah orang yang selalu berusaha mencintai kita apa adanya. Sahabat itu bagaikan hadiah berharga yang diberikan dunia kepada kita. Untuk itu "Menjadi seorang sahabat adalah salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia; mempunyai seorang sahabat berarti memiliki hadiah yang paling berharga yang ditawarkan oleh kehidupan kepada kita. Bersahabat berarti saling berbagi segala sesuatu termasuk senyuman dan tangisan, kegembiraan dan kesengsaraan, bahkan saling mempercayakan rahasia terdalam. Persahabatan yang ditawarkan adalah perasaan kepastian dalam kehidupan. Menjadi temanmu adalah suatu kebahagiaan bagiku", demikian kata Silvia Macina.
Sementara itu, Phil Bosmans menegaskan bahwa seorang sahabat dalam hidup kita bagaikan makanan dan minuman untuk kehidupan. Dan mereka yang menolak persahabatan, bagaikan orang yang hidup di daerah tak berbunga. Seorang teman dalam hidup kita merupakan penghiburan utama dalam kesulitan; seorang teman adalah kebaikan manusiawi, dalam dirinya kita dapat merasakan kebaikan Tuhan.
Sahabat adalah orang yang menerima dan mencintai kita apa adanya. Oleh karena itu tepatlah kalau kita mengikuti nasihat Ambrosius agar kita senantiasa memelihara persahabatan dengan orang lain. Betapa pentingnya memiliki sahabat dan alangkah indahnya kalau kita mampu bersahabat dengan semua orang, mampu mencintai dan menerima apa adanya mereka, bukan menurut kemauan kita.
 "Peliharalah persahabatan, sebab selain persahabatan, tidak ada yang lebih indah di dunia ini. Dia penghibur kehidupan ini. Kita memiliki seorang teman yang berpengaruh pada hati kita? Kepadanya kita membukakan, dan kepadanya kita dapat mempercayakan segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati kita." (abje)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H