Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Joko Pinurbo

27 April 2024   08:36 Diperbarui: 27 April 2024   09:13 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joko Pinurbo (foto: Kumparan.com)

JOKO PINURBO

Oleh: Alfred B. Jogo Ena

Joko Pinurbo, sastrawan nan sakti, hening kini pena yang selalu cerdas dan lihai.
Telah redup cahaya purnama, namun tetap abadi dalam memori.

Misteri kata-kata yang kau rajut, bagaikan puisi tanpa batas,
berkelana dalam imajinasi, membuka pintu alam rasa.
Kini, hanya sunyi yang tersisa, namun cinta pada karyamu takkan sirna, seperti rindu yang terulang: katamu Yogya kita terbuat dari rindu dan angkringan.

Telah pergi Joko Pinurbo, namun puisinya abadi, menyisakan jejak kata, menerangi dunia sastra Nusantara ini.
Selamat jalan, maestro kata, dalam damai kini kau berpulang, namun di hati kami tetap hidup selamanya.

RIP Maestro Sastra Nusantara
Sabtu, 27 April 2024 pukul 04.30
Engkau sudah bertemu Sang Kata yang menjelma, sengsara, wafat dan bangkit.

Teriring doa
Semoga keluarga
Dikuatkan dalam iman
Harapan dan cinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun