Sebagai asesoris atau tampilan, seragam sekolah membantu mempromosikan identitas dan citra sekolah. Mereka menciptakan persepsi visual yang konsisten dan profesional tentang sekolah dan siswanya.Â
Dalam hal ini, sekolah dan siswa diuntungkan karena membantu membangun citra positif. Ini hampir senada dengan pendapat yang mendukung adanya seragam seperti sudah ditulis di awal.
Sedangkan dari segi utilitas atau kegunaan, seragam sekolah memudahkan identifikasi siswa, mempromosikan rasa persamaan, dan mengurangi tekanan untuk mengikuti tren mode tertentu, menghindarkan sekolah sebagai ajang fashion show. Tentu saja ini menguntungkan orangtua dan siswa.Â
Orangtua mungkin merasa lebih nyaman mengetahui bahwa anak-anak mereka berpakaian dengan cara yang pantas dan tidak perlu khawatir tentang penampilan mereka setiap hari.Â
Siswa diuntungkan karena mereka tidak perlu merasa tertekan untuk selalu mengikuti tren mode atau khawatir tentang penampilan mereka. Peserta didik dihindarkan dari perasaan superior jika pakaiannya mahal dan mewah pun pula perasaan inferior bagi siswa yang memiliki pakaian sederhana dan murah.
Siapa Untung, Siapa Buntung
Setelah melihat pro kontra, asesoris dan kegunaan seragam, kita juga mencoba melihat siapa saja yang diuntungkan dan dirugikan dengan adanya seragam ini. Tentu soal untung dan rugi ini relatif, artinya tidak berlaku umum, tergantung cara pandang dan cara mengalaminya.
Yang paling diuntungkan adanya seragam adalah pertama, produsen dan penjual seragam.Â
Ketika sekolah mewajibkan seragam tertentu, produsen dan penjual seragam dapat meraih keuntungan dari penjualan mereka, apalagi jika bekerja sama dengan pihak sekolah untuk pengadaan dan penyediaan bahan seragam.Â
Kedua, yang diuntungkan adalah sekolah.Â
Seragam sekolah bisa menjadi identitas dan simbol sekolah tersebut, serta memudahkan pengawasan terhadap siswa. Menjadi penanda bagi siswanya bagi di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Kemudahan identifikasi diri ini tentu sangat menguntungkan sekolah, jika terjadi sesuatu hal terhadap siswanya.
Sedangkan yang merasa dirugikan adalah pertama, orangtua. Orangtua mungkin merasa dirugikan jika seragam sekolah memiliki harga yang mahal dan mereka harus membelinya setiap tahun atau setiap kali anak mereka naik kelas.Â