Singkatnya, "jogetin aja" merupakan ungkapan yang mengajak kita untuk menjadi lebih berani, proaktif, dan positif dalam berbagai aspek kehidupan, terutama untuk berpartisipasi dan peduli dalam kehidupan demokrasi.
Jogetin Aja Secara Negatif
Mari kita coba melihat sisi lain dari prinsip "Jogetin aja". Prinsip "jogetin aja" merujuk pada sikap acuh tak acuh terhadap aturan atau norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Ini adalah sikap yang mengejar kesenangan pribadi tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap orang lain atau masyarakat secara keseluruhan.Â
Kepada masyarakat seolah dipertontonkan sebuah sikap yang "menggampangkan" persoalan. Apapun masalahnya, apapun kritiknya jawabannya cukup "jogetin aja".
Prinsip "Jogetin aja" ini bertentangan dengan konsep keadaban publik dan tanggung jawab sosial karena beberapa alasan.Â
- "Jogetin aja" mengabaikan norma sosial. Prinsip ini mendorong individu untuk mengabaikan norma dan aturan sosial yang telah ditetapkan oleh masyarakat. Padahal, norma dan aturan ini dibuat untuk menjaga ketertiban dan keseimbangan dalam masyarakat.
- Egois: Prinsip ini mengedepankan kepentingan dan kesenangan pribadi tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap orang lain. Sikap egois ini dapat merusak hubungan antar individu dalam masyarakat.
- Mengabaikan Tanggung Jawab: Prinsip ini juga mengabaikan konsep tanggung jawab sosial, yang merupakan kewajiban setiap individu untuk berkontribusi dalam memajukan masyarakat. Dengan hanya fokus pada kesenangan pribadi, individu dapat mengabaikan kewajibannya untuk membantu orang lain atau berkontribusi pada masyarakat.
- Membuat Ketidakstabilan: Jika banyak individu yang mengikuti prinsip ini, akan ada ketidakstabilan dalam masyarakat. Ini karena setiap orang akan berusaha mencapai kepentingan pribadinya tanpa mempertimbangkan kepentingan orang lain atau masyarakat secara keseluruhan.
- Menurunkan Kualitas Kehidupan: Prinsip ini dapat menurunkan kualitas kehidupan dalam masyarakat. Jika setiap orang hanya mementingkan diri sendiri dan mengabaikan tanggung jawabnya, hal ini dapat mengakibatkan penurunan kualitas layanan publik, peningkatan tindak kriminal, dan berbagai masalah sosial lainnya.
Dalam "selembar" demokrasi prinsip jogetin aja yang terlalu permisif dapat mengakibatkan apatisme yang berlebihan, banyak akan dianggap remeh, bisa diselesaikan cukup dengan joget ("ah itu mudah, yang penting happya dulu")
Yogyakarta, 9 April 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H