Mohon tunggu...
Alfonsus Tegar S
Alfonsus Tegar S Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

Penikmat buku dan film. Setiap buku dan film yang saya nikmati selalu membuka perspektif baru dan memberi saya banyak hal untuk direnungkan serta dibagikan.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Resensi Humankind: Buku yang Akan Mengubah Pandangan Anda Tentang Manusia

27 Januari 2025   23:35 Diperbarui: 27 Januari 2025   23:35 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Gramedia.com)

Jumlah Halaman: 512

Refleksi Pribadi: Membuka Mata terhadap Kebaikan Manusia

Ketika baru memulai membaca Humankind, saya merasa skeptis. 'Jika benar manusia itu baik, mengapa begitu banyak tragedi yang mencerminkan sebaliknya?' Saya jadi teringat Perang Dunia, Holocaust, konflik Israel-Palestina yang terus berkepanjangan, hingga tragedi di Indonesia sendiri seperti G30S. Namun, semakin saya menyelami halaman demi halaman, saya mulai menyadari: apakah saya telah mengabaikan kisah-kisah kebaikan yang tersembunyi di balik kekacauan? Buku ini mengajak saya untuk membuka mata dan hati terhadap sisi manusia yang jarang dibicarakan---sisi yang penuh harapan dan empati.

Bregman dengan cerdas menunjukkan bahwa meskipun sisi gelap manusia tak bisa disangkal, kebaikan lebih dominan daripada yang sering kita dengar dan menjadi sifat dasar alami manusia itu sendiri. Ia menyoroti bagaimana media dan narasi sejarah cenderung memperbesar keburukan, sementara kebaikan manusia sering terabaikan. Sebuah contoh yang menggugah adalah kisah truce atau gencatan senjata informal antara tentara Jerman dan Sekutu saat Perang Dunia I. Para prajurit dari kedua belah pihak saling bertukar hadiah, bermain bola, dan berbagi cerita. Namun, kisah seperti ini jarang menjadi narasi utama sejarah.

Kisah ini mengingatkan saya pada tindakan pengampunan luar biasa yang dilakukan Paus Yohanes Paulus II kepada pria yang mencoba membunuhnya, Mehmet Ali Agca. Meski kisah ini tidak ada dalam buku, pemikiran Bregman seolah menegaskan bahwa kebaikan, pengampunan, dan dialog adalah jalan untuk menyembuhkan luka kemanusiaan.

Kelebihan Buku

1. Pendekatan Sejarah dan Berbagai Disiplin Ilmu yang Mendalam

Bregman memadukan data sejarah dengan analisis psikologi, sosiologi, dan antropologi, membuat argumennya terasa kredibel. Kisah seperti anak-anak Tonga atau reinterpretasi eksperimen Milgram membuktikan bahwa kebaikan manusia sering kali terabaikan.

2. Narasi yang Mengalir dan Inspiratif

Gaya penulisan Bregman mudah dipahami, bahkan saat membahas topik kompleks. Kisah-kisah nyata yang ia angkat menginspirasi sekaligus memunculkan harapan.

3. Optimisme yang Mengubah Perspektif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun