Mohon tunggu...
alfonsus steve ryan handoyo
alfonsus steve ryan handoyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya merupakan mahasiswa aktif Trisakti School Of Management S1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Membentuk dan Membangun True Grit

20 Juli 2024   21:23 Diperbarui: 20 Juli 2024   21:27 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Membangun True Grit dalam Kepemimpinan

Keberhasilan seorang pemimpin dalam organisasi sering kali ditentukan oleh true grit, yaitu ketekunan dan semangat untuk mencapai tujuan jangka panjang. True grit bukan hanya soal bekerja keras, tetapi juga tentang bertahan menghadapi kegagalan, kritik, dan tantangan tanpa menyerah. Di era yang penuh dengan perubahan cepat dan ketidakpastian ini, membangun true grit menjadi lebih penting dari sebelumnya. Berikut adalah beberapa cara untuk membentuk dan mengembangkan true grit dalam kepemimpinan.

 

1. Mengenali Diri Sendiri (Self-Awareness)

Langkah pertama dalam membangun true grit adalah memahami diri sendiri. Pemimpin harus memiliki self-awareness yang tinggi, yaitu kemampuan untuk mengenali kekuatan dan kelemahan diri sendiri, serta memahami bagaimana reaksi kita terhadap berbagai situasi. Dengan mengetahui titik buta (blind-spot) dan kelemahan pribadi, pemimpin dapat mengembangkan strategi untuk mengatasinya.

Self-awareness juga memungkinkan pemimpin untuk lebih memahami orang lain dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan tim. Ketika pemimpin memiliki pemahaman yang baik tentang diri mereka sendiri, mereka lebih mampu untuk berkomunikasi secara efektif dan memotivasi orang-orang di sekitar mereka.

2. Menetapkan Tujuan yang Jelas dan Terukur

Pemimpin yang memiliki true grit selalu memiliki visi yang jelas dan tujuan yang terukur. Menetapkan tujuan yang spesifik dan realistis membantu pemimpin untuk tetap fokus dan termotivasi, terutama ketika menghadapi tantangan. Tujuan yang jelas juga memudahkan pemimpin untuk mengukur kemajuan dan membuat penyesuaian jika diperlukan.

Misalnya, seorang pemimpin bisnis mungkin menetapkan tujuan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan sebesar 20% dalam satu tahun. Dengan menetapkan target yang spesifik ini, pemimpin dapat merancang strategi yang tepat dan memobilisasi tim untuk mencapainya.

3. Membangun Ketahanan Mental (Resilience)

Ketahanan mental adalah kemampuan untuk bangkit kembali setelah mengalami kegagalan atau kesulitan. Pemimpin yang memiliki true grit tidak membiarkan kemunduran menghentikan mereka. Sebaliknya, mereka melihat kegagalan sebagai peluang untuk belajar dan berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun