Green Construction Target adalah suatu gerakan praktik membangun dengan menerapkan proses yang memperhatikan lingkungan, efisien dalam pemakaian energi dan sumber daya sepanjang siklus hidup bangunan dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemakaian produk konstruksi.Â
Gerakan konstruksi hijau ini juga identik dengan sustainbilitas yang mengedepankan keseimbangan antara keuntungan jangka pendek terhadap risiko jangka panjang dengan berbagai usaha untuk tidak merusak kesehatan, keamanan dan kesejahteraan masa depan. Perencanaan konstruksi ramah lingkunga diharapkan menghasilkan perencanaan sistem bangunan yang effisien dalam penggunaan energi, air, material yang dapat didaur ulang (recycle), digunakan kembali (reuse) dan mengurangi penggunaan material secara berlebihan (reduce).Â
Cangkupan Green Construction Target
1. Tepat Guna Lahan
- Memelihara kehijauan lingkungan serta mengurangi / menyerap CO2 dan polutan.
a. Melakukan penghijauan di sekitar area proyek
b. tidak melakukan penebangan pohon
- Mengurangi beban drainase daerah sekitar akan limpasan air hujan baik secara kuantitas maupun kualitas.
a. Pengadaan sumur resapan untuk buangan / limpasan air
b. Filterisasi air sebelum masuk ke drainase daerah sekitar
2. Efisiensi dan Konservasi Energi
- Pemantauan dan Pencatatan Pemakaian Listrik
a. Pemasangan KWH Meter
b. Monitoring Pemakaian Listrik per Bulan
- Penghematan Konsumsi Energi
a. Pemanfaatan Sinar Matahari untuk penerangan (Optimalisasi desan jendela / tata ruang)
b. Penggunaan Water Reservoir untuk penyimpanan air bersih
c. Penggunaan LHE untuk kantor dan lapangan
d. Tata tertib penggunaan perangkat kantor (lampu, AC, komputer, dll)
e. Mengatur temperatur AC (25 +- 1)C
f. Â Jadwal transportasi (Zoning kegiatan transportasi karyawan)
g. Mess karyawan proyek (bila memungkinkan)
h. Penggunaan sensor cahaya untuk lampu penerangan di lokasi proyek
i. Melakukan pengukuran intensitas cahaya (+/- 250 lux atau sesuai ketentuan)
- Mengendalikan Penggunaan Sumber Energi yang Memberikan Dampak Terhadap Lingkungan
a. Melakukan pengukuran getaran
b. Melakukan pengukuran kebisingan
c. Penyediaan absorban untuk penyimpanan material B3
d. Kendaraan dan alat berat proyek telah lulus pengecekan emisi gas buang
3. Konservasi Air
- Pemantauan dan Pencatatan Pemakaian Air
a. Pemasangan meteran air
b. Monitoring pemakaian air per bulan
- Penghematan Konsumsi Air
a. Penggunaan kran otomatis (Water Saving Device)
b. Pemasangan Stiker "Gunakan Air Secukupnya"
c. Penggunaan shower untuk tempat mandi pekerja
- Daur Ulang Pemakaian Air (Jika ada Pekerjaan Dewatering)
a. Denah pekerjaan dewatering harus ada
b. Recharge Well
c. Alat ukur muka air tanah (Piezo Meter)
d. Pemanfaatan air dewatering untuk kegiatan lapangan
4. Manajemen Lingkungan Proyek
- Pengelolaan Sampah (Selama Proses Konstruksi)
a. Penyediaan tempat sampah konstruksi
b. Penyediaan tempat sampah non konstruksi (organik, anorganik, dan B3) di sekitar lokasi kerja dan TPS
c. Pemilahan sampah konstruksi sesuai jenisnya
d. Pemilahan sampah non konstruksi sesuai jenisnya
e. Kerjasama dengan pihak ke tiga (pengumpul)
f. Monitoring volume sampah yang dikeluarkan
- Mendorong Mengurangi Terjadinya Sampah Sehingga Mengurangi Beban TPA
a. Penyajian makanan dengan sistem katering (minim sampah)
b. Menyediakan minuman isi ulang (galon)
c. Penggunaan Veldples
d. Pemakaian kertas bolak balik untuk kebutuhan internal
e. Menyediakan cetakan untuk buangan / limpahan beton
f. Pemanfaatan sisa pemotongan besi beton < 1 m
g. Pembuatan (LRB) Lubang Resapan Biopori
h. Tidak menggunakan minuman kemasan
i. Pemanfaatan bekas bobokan / puing
- Program Promosi Green Construction
a. Menggunakan Leaflet
b. Pemasangan simbol 3R (Reuse, Reduce, Recycle) pada helm
c. Pemasangan papan wajib baca / slogan-slogan green
d. Mencantumkan persyaratan Green Construction dalam kontrak kerja vendor
e. Melakukan terobosan (inovasi) penerapan green
f. Menggunakan vendor yang bersertifikat SML, ISO 14001
5. Sumber dan Siklus Material
- Menggunakan Material Lokal Bekas Bangunan Lama dan/atau Tempat Lain Untuk Mengurangi Pemakaian Material Baru
a. Penggunaan temporary facility (Long Life Cycle)
b. Memanfaatkan material bekas bongkaran bangunan lama
- Melaksanakan Proses Produksi yang Ramah Lingkungan
a. melaksanakan pekerjaan dengan Pre Fabrikasi
b. Menggunakan material daur ulang
c. Menggunakan material kayu yang bersertifikat legal
d. Menggunakan material lokal (Jarak tidak lebih dari +/- 800 Km)
6. Kesehatan dan Kenyamanan di Area Proyek
- Mengurangi Dampak Asap Rokok
a. Memasang tanda dilarang merokok di setiap ruangan di kontraktor keet
b. Memasang tanda dilarang merokok di lokasi kerja
c. Menyediakan fasilitas area merokok (Jarak +- 5 m) di luar kontraktor keet dan lokasi kerja
- Mengurangi Polusi Zat Kimia Berbahaya Bagi Kesehatan
a. Tidak menggunakan material asbes
b. Tidak menggunakan lampu mercury
c. Tidak menggunakan styrofoam untuk insultasi panas
- Menjaga Kebersihan dan Kenyamanan
a. Penggunaan Safety Net (untuk mengurangi debu)
b. Melakukan penyiraman lapangan (untuk mengurangi debu)
c. Pengadaan Washing Bay (bila diperlukan)
Bila semua aspek diatas dilakukan pada suatu proyek konstruksi, maka proyek tersebut bisa disebut dengan Green Construction
Referensi : Maulidianti, N.A., Mulyani, E., Nuh, S.M. (n.d.) IDENTIFIKASI KONSEP GREEN CONSTRUCTION PADA PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS TANJUNGPURA