Mohon tunggu...
Alfons Ratukani
Alfons Ratukani Mohon Tunggu... Petani - Pekerja Sosial

saya adalah anak Desa yang selalu ingin melihat senyuman ketulusan dan penuh harapan dari anak-anak Desa dan masyarakat Desa.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menembus Sekat Tanpa Batas, Bergerak dengan Hati dari Keterbatasan untuk Kemanusiaan

30 April 2020   00:27 Diperbarui: 30 April 2020   15:20 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam ini secara pribadi juga sebagai relawan kemanusiaan pencegahan Covid-19, saya merenung sambil refleksi akan perjalanan pergerakan kami selama satu bulan penuh tepatnya hari ini 29 April 2020, sejak 29 Maret 2020 sebulan yang lalu dari Lembaga CD Bethesda Area Sumba Timur yang biasa disebut Rumah Sakit Tanpa Dinding mengambil inisiatif untuk melakukan komunikasi dengan beberapa Lembaga Kristen di Waingapu bagaimana menyikapi Pandemik Corona Virus Desease 2019 ( Covid-19 ) yang sedang membuat dunia gelisah dan ketakutan kerna begitu banyak korban Covid-19 meregang nyawa.

Ketika saya ditugaskan Oleh Ibu Astantry T. Djama Area Manejer CD Bethesda Sumba Timur untuk membangun komunikasi dengan teman-teman Lembaga lain yang bisa diajak kerjasama melakukan hal-hal atau upaya-upaya pencegahan di masyarakat sejak dini, awalnya saya melihat bahwa Covid-19 tidak akan pernah sampai dipulau sumba atau bahkan di NTT.

Tetapi saya melihat semakin hari semakin banyak yang terpapar covid-19 di Indonesia dan ada kekuatiran dalam diri saya secara pribadi jika Covid-19 ini sampaikan ke Pulau sumba maka cukup berbahaya bagi kita dengan budaya dan kehidupan social kita cukup tinggi. Pada akhirnya saya coba menghubungi beberapa Lembaga yang menurut saya bisa diajak bekerja cepat, totalitas, tanpa banyak bicara siap action dan tentunya bergerak dengan hati. 

Maka saya menghubngi Via Telpon dan WA teman-teman Lembaga Kristen ada Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia cabang Waingapu ( Kecab Diki Warandoy, SE), Ketua Senat Mahasiswa Universitas Kristen Wira Wacana Sumba ( Charles Njuka Amah ), Ketua Pemuda GKS Payeti ( Arin Royani Kaha ) dan Ketua Umum Ikatan Alumni Wira Wacana Sumba ( Rinhard Herman Radjah, SE ) untuk sharingkan terkait maksud dan tujuan kita untuk membentuk sebuah Tim relawan kemanusiaan Pencegahan Covid-19 di Kabupaten Sumba Timur. 

Ketika saya mencoba komunikasikan ke masing-masing pimpinan Lembaga ini saya sangat bersyukur mendapatkan respon sangat bagus dan tanpa pikir Panjang pada tanggal 29 Maret itupun kami langsung bergerak tanpa harus duduk Bersama untuk membicarakan secara detail apa yang harus kami lakukan Bersama.

Kami bergerak pertama kewilayah Nggoa untuk bangun komunikasi dengan Puskesmas Nggoa terkait dengan upaya-upaya yang akan dilakukan oleh kami sebagai tim relawan. Kami bergerak ke wilayah Nggoa memang dengan tujuan awal bahwa kami dari Lembaga CD Bethesda sebagai Mitra Pelayanan Kesehatan dari Puskesmas Nggoa sudah merencanakan untuk bangun komunikasi pertama dengan Puskesmas Nggoa karena ada beberapa desa dampingan dari Lembaga CD Bethesda di Kecamatan Nggoa. pada akhirnya teman-teman relawan yang ikut pada saat ini dengan senang hati turut serta sambil kita menunggu konsep yang menjadi tujuan utama terbentuknya Relawan Kemanusiaan ini.

Setelah dari Puskesmas Nggoa kami mencoba bertemu dengan teman-teman masing-masing coordinator untuk membicarakan secara detail konsep pencegahan dan segala macam sumber daya berupa dana untuk menopang setiap aksi kami kedepannya. Pada akhirnya Tuhan buka jalan dari hasil perbincangan yang cukup singkat di hari sabtu waktu itu tepatnya di Sekretariat UPKM CD Bethesda Yakkum Area Sumba Timur, Tim Menyepakati agar relawan ini harus memberikan aksi nyata di masyarakat berangkat dari  segala keterbatasan dan hanya bermodalkan semangat yang tulus melayani untuk kemanusiaan.

Pada akhirnya kami sepakat untuk mencari donasi seberapa yang bisa dibantu untuk menopang beberapa aksi social ini, Bersyukur secara Lembaga CD Betehsda Yakkum Mensuport penuh setiap aksi dari relawan mulai pada hari itu. pada akhirnya ditengah perjalanan dari Relawan Kemanusiaan ini ada orang-orang yang dipakai Tuhan untuk mengirimkan berkatnya untuk membantu pergerakan kami, 

masing-masing Lembaga maupun OKP yang terlibat sangat-sangat bekerja keras untuk saling mensuport dan giat mencari donasi sehingga kami mendapatkan modal menjahit masker gartis dan bersyukur ada anak-anak Tuhan yang memiliki talenta menjahit dan Tuhan pakai mereka untuk mendukung kami menjahit masker gratis sehingga bisa dibagikan secara gratis ke masyarakat.

Dengan Relawan yang terbentuk tentunya tidak bisa berjalan sendiri, kami ingin bergandengan tangan dengan pemerintah daerah untuk bahu membahu lakukan pencegahan di masyarakat, kami jajaki untuk bangun komunikasi dengan Kabag. Kesra, Kepala BPBD Sumba Timur dan Bapak Bupati Sumba Timur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun