Mohon tunggu...
Alfons Ratukani
Alfons Ratukani Mohon Tunggu... Petani - Pekerja Sosial

saya adalah anak Desa yang selalu ingin melihat senyuman ketulusan dan penuh harapan dari anak-anak Desa dan masyarakat Desa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sisi Lain dari Kemeriahan Karnaval di Kota Waingapu

13 Agustus 2019   09:37 Diperbarui: 13 Agustus 2019   11:36 1363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Dokpri. saat Karnaval 12 Agustus 2019 di Kota Waingapu

Foto : ini adalah foto rumah dari adik Nona yang saya sempat antar di Kawangu arah kambatatana, sekitar 10-20 km dr kota Waingapu 
Foto : ini adalah foto rumah dari adik Nona yang saya sempat antar di Kawangu arah kambatatana, sekitar 10-20 km dr kota Waingapu 
Ada beberapa catatan penting cerita yang dialami adik Eny tadi.

1. Mungkin penyelenggara bisa mengevaluasi waktu pelaksanaan karnaval sehingga tidak memakan waktu terlalu lama. Yang mengakibatkan anak-anak siswa siswi pulang sampai larut malam kerumah. 

Bersyukur anak2 yang tinggal ditengah kota waingapu tapi bagaimana jika anak2 yang tinggal diluar kota waingapu seperti adik Eny yang saya ceritakan tadi?

2. Tadi saya melihat ada keterlambatan dalam melaksanakan karnaval karena masih menunggu para pejabat, anak-anak TK masih menunggu sampai sekitar jam 2 siang baru masuk ke rumah jabatan yang mengakibatkan keterlambatan juga bagi rombongan berikutnya.

3. Mungkin bisa dipikirkan bagi stiap sekolah yang mengisi atraksi didepan para Pejabat agar memperhatikan waktu karena tadi ada beberapa sekolah yang memakan waktu hampir 20-40 menit didepan pejabat, sehingga ini juga bisa jadi mengakibatkan keterlambatan.

4. Untuk menjamin keamanan dan kenyamanan anak-anak siswa siswi pihak sekolah ataupun penyelenggara perlu memikirkan  transportasi bagi anak-anak yang rumahnya jauh dan tidak dijemput oleh orang tuanya. 

Karena kalau tidak takutnya ada hal2 yang tidak diinginkan terjadi bagi murid2 peserta karnaval, karena tidak semua orang tua bisa menjemput anak2 mereka mungkin kendala dikendaraan, dll.

5. masukan bagi pihak sekolah jika tahun berikutnya mengikuti Karnaval seperti ini agar memprioritaskan anak-anak siswa yang tinggal diwilayah Kota Waingapu agar lebih gampang mereka pulang kerumah karena masih ditengah kota.

6. Mungkin bisa dipikirkan alternatif lain, misalnya jika memungkinkan waktu pelaksanaan Karnaval dibagi beberapa hari, contoh : Hari pertama dari TK - SMP, Hari kedua SMA-Perguruan Tinggi dan Hari Terakhir Instansi, Penguyuban dan orgnisasi kemasyarakatan lainnya.

Ini semua hanya sekedar masukan dari cerita pengalaman saya, bukan berarti secara otomatis saya menyalahkan pihak penyelenggara Karnaval ataupun pihak sekolah yang mengikutsertakan murid mereka dalam karnaval, tapi untuk menjaga segala kemungkinan terburuk terjadi bagi adik-adik siswa peserta karnaval perlu juga dipikirkan hal-hal seperti ini. Terimakasih

Cerita Hari ini ditengah kemeriahan Karnaval di Kota Waingapu

By : Alfons Ratukani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun