Mohon tunggu...
Alfonsus G. Liwun
Alfonsus G. Liwun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memiliki satu anak dan satu isteri; Hobi membaca, menulis, dan merefleksikan.

Dum spiro spero... email: alfonsliwun@yahoo.co.id dan alfonsliwun16@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Advokasi Politik Luar Negeri Bebas Aktif

1 Juli 2022   14:52 Diperbarui: 1 Juli 2022   14:54 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Politik bebas aktif merupakan politik luar negeri Indonesia. Bebas aktif, secara singkat demikian. Tidak pro pihak manapun. Apalagi situasi suatu negara sedang dalam krisis akibat perseteruan para pimpinan negara yang berujung perang.

Dalam situasi krisis negara yang akan berdampak global, posisi Indonesia tak pernah diam. Indonesia tetap berjuang dan perlahan-lahan menampilkan wajah damainya kepada pihak manapun.

Situasi Rusia-Ukraina, secara global telah membuka mata seluruh masyarakat dunia. Indonesia dipanggil untuk membawa politik bebas aktif ini kepada kedua negara ini. Figur Joko Widodo, presiden RI saat ini tampil ke kedua negara ini. Politik bebas aktif yang didalamnya berisi perdamaian menjadi topik yang menarik untuk dunia.

Mata dunia sekarang tertuju pada Indonesia, khususnya pemimpin negara kita. Mata penuh harapan untuk perdamaian, disatu sisi. Sisi lain, mata harapan lain pun pasti ada. Apalagi, negara-negara yang selama ini mengambil keuntungan ekonomi dan politik dari krisis di kedua negara ini.

Kunjungan Joko Widodo bersama rombongannya, merupakan kunjungan dalam situasi yang tidak normal. Situasi tidak normal karena Rusia-Ukraina masih dalam konflik, peperangan yang dimulai Februari kemarin. Kunjungan Joko Widodo ke daerah konflik, banyak pihak menilai sebagai awal Kebangkitan Bangsa Indonesia.

Hemat saya justru bukan hal ini. Kunjungan presiden kita ini justru mau mengatakan kepada dunia luar bahwa Indonesia telah lama bangkit, Ir. Soekarno presiden pertama telah menampilkan wajah Indonesia kepada dunia. Politik bebas aktif,itulah eksistensi Indonesia. Politik bebas aktif yang merangkul kedua pihak atau lebih dengan berbagai cara untuk perdamaian dunia.

Perdamaian global menjadi tujuan kehidupan manusia. Tujuan perdamaian global merupakan asas kehidupan manusia. Dan inilah wajah Indonesia yang mendasarkan eksistensi diri pada nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai Pancasila yang membangkitkan semangat Joko Widodo yang lebih mendalam ketika Joko Widodo pada tanggal 1 Juni 2022 mengunjungi Ende Flores, memantulkan semangatnya untuk berbagi kepada dunia luar.

Kunjungan ke Ukraina-Rusia, jalan pesimis untuk perdamaian dunia? Tidak! Walaupun banyak pihak yang berada di luar negeri merasa pesimis untuk perdamaian dunia. Yang terpenting, Indonesia melalui Presidennya telah mengambil langkah positif untuk menjadi penyalur perdamaian antara Ukraina dan Rusia. Mau membangun jembatan perdamaian dengan menunjukkan jati diri Indonesia bahwa tidak pro kepada pihak manapun yang sedang berkonflik. Indonesia mau menunjukkan kepada dunia, yang jauh lebih penting ialah kemanusiaan. Kemanusiaan yang hidup dalam tenang, sejahtera, dan adil.***

Pangkalpinang, 1 Juli 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun