topik pilihan akhir tahun 2021 di layar Kompasiana, semakin realistis. Saking realitisnya, kehilangan hewan kesayangan dan mencari ART sehati pun diangkat ke ruang publik. Secara pribadi saya tidak memiliki dan merasakan kedua topik pilihan ini menjadi fokus dalam menulis sekaligus membacanya, ketika membuka fitur Kompasiana. Alasannya pun sederhana, hal kecil, topik pilihan yang sederhana.Â
SuguhanSederhana dalam arti, terlalu remeh-temeh. Tetapi crew Kompasiana meneropongnya dari sudut jurnalistik yang komprehensif, sehingga hal yang sederhana ini terangkat ke permukaan, dengan berbagai sudut ungkapan naluri penulis Kompasiana. Luar biasa crew Kompasiana.
Topik Pilihan Kompasiana
Topik-topik pilihan yang sederhana yang diangkat Kompasiana jika direfleksikan dalam sudut nalar yang utuh, justru melahirkan banyak ide cemerlang dan aktual. Bagi Kompasianer dengan gaya eksplorasi yang berbeda, akan menjadi kaya informasi dan gaya sastra yang mencerminkan model penulisan Kompasianer.
Kecermelangan penentuan topik-topik pilihan, merupakan sebuah horizon yang luas dan daya teropong jurnalistik yang spesifik. Realitas yang terselubung, yang tak disadari kebanyakan orang, ketika ditampilkan ke publik, mengundang penggemar media ini, didorong untuk melihat realitas pengalaman dengan cara dan gaya yang berbeda. Disinilah, kekayaan informasi dan kelugasan berbahasa menjadi entry poin yang tidak kalah penting.
Ketika Kompasianer menguliti realitas yang terselubung yang sudah menjadi fakta hidup dalam tulisan, orisinal sebuah tulisan akan menjadi ujian tersendiri. Sementara, fakta yang terbilang kecil, dieksplorasi dengan mimik gaya bahasa khas penulis, mendapat note tersendiri bagi para pembaca, baik pencinta Kompasiana yang sudah terdaftar maupun siapa saja yang mencari informasi melalui research google.
Karena itu, Kompasianer pemula yang baru mendaftarkan diri, sangat dianjurkan untuk menulis berdasarkan topik pilihan crew Kompasiana. Efektivitas ide lumayan bagus. Efisiensi waktu menulis, cukup terkalkulasikan. Bobot nilai pun cukup diperhitungkan. Dan kedalaman topik pilihan yang ditawarkan crew Kompasiana, menjadi hal positip untuk dikembangkan dengan ketajaman naluri jurnalistik.
Gaya Menulis Kompasianer
Kompasianer memiliki gaya menulis yang khas. Kekhasan dalam gaya menulis ini melekat pada pribadi Kompasianer. Begitu juga cara meneropong topik-topik pilihan Kompasiana atau memilih topik-topik sendiri yang tidak ditentukan oleh Kompasiana.
Kekhasan dalam penulisan itu, terbalut dengan bahasa yang sederhana, tanpa banyak membutuhkan energy yang banyak untuk memahami. Namun, ada juga yang menulis dengan bahasa ilmiah dan diperlukan banyak energy untuk membaca dan membaca lagi supaya dapat dimengerti.
Kebanyakan Kompasianer menulis dengan gaya populis. Bahasa gaul dan mengikuti trend kekinian. Namun juga, ada yang tidak. Hanya menulis dengan gaya tulisan semi ilmiah dan terkadang hanya melukiskan keseharian yang dialami. Tanpa mendalami makna apa atas suatu realitas itu. Namun, hebatnya bahwa Kompasianer banyak yang terlibat didalam Kompasiana, baik dengan tulisan, video, dan bahkan mungkin hanya sekali menulis tetapi dia rajin membaca karya-karya Kompasianer lainnya.