Mohon tunggu...
Alfonsus G. Liwun
Alfonsus G. Liwun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memiliki satu anak dan satu isteri; Hobi membaca, menulis, dan merefleksikan.

Dum spiro spero... email: alfonsliwun@yahoo.co.id dan alfonsliwun16@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kopdit Kabari, Siap Membangun Kepuasaan Anggota melalui Pelayanan yang Optimal pada Tahun 2022

15 November 2021   15:10 Diperbarui: 15 November 2021   15:49 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19, tantangan yang belum selesai secara global. Covid-19 tantangan yang menghancurkan seluruh lini kehidupan manusia. 

Struktur ekonomi dunia, tidak hanya anjlok, tetapi hancur berantakkan. Dunia, melalui para pemimpin negara, komunitas, dan kelompok-kelompok ekonomi global telah mencari berbagai cara untuk mengatasi situasi Covid-19 supaya kehidupan manusia dan lingkungan hidup lebih maksimal. 

Perbagai pertemuan dunia diselenggarakan. Berbagai jenis virus ditemukan dan dibuat paten untuk mengatasi Covid-19, agar manusia sehat dan hidup memperjuangkan ekonominya.

Tantangan pandemic Covid-19 yang mendunia itu, dialami juga masyarakat dalam lokal Kepulauan Bangka Belitung. Hampir dua tahunan ini, hidup tercekam. 

Ekonomi morat-marit. Aktivitas manusia tersekat, seakan hidup hanya untuk mengais sisa-sisa tabungan atau simpanan yang disediakan selama ini untuk masa depan seperti pendidikan, kesehatan, dan akses tabungan darurat. Bahkan lembaga keuangan mikro yang menyediakan pinjaman dengan bunga yang kecilpun tidak menjadi daya tarik bagi anggota. 

Pasalnya, ada banyak anggota yang mengalami PHK dan gaji-gaji yang dipotong, serta pendapatan yang diterima dengan usaha kerja yang baru, rasanya tak cukup untuk membiayai hidup sehari-hari.

Situasi demikian, semakin mendorong dan menguatkan lembaga keuangan mikro seperti koperasi kredit seperti Kopdit Karya Bersama lestari (Kabari) untuk mengedepakan tema khusus untuk tahun 2022, yaitu Memperkokoh lembaga keuangan berbasis anggota dengan meningkatkan kepuasan anggota.

Kopdit Kabari, lembaga keuangan mikro yang berbasis anggota. Kopdit Kabari terhitung pada akhir Oktober memiliki keanggotaan sebanyak 4092 orang. Keanggota dengan jumlah demikian menyebar di beberapa Kabupaten dan Kota. 

Bahkan ada yang pernah tinggal di Pangkalpinang kini eksodus ke luar Bangka karena kesulitan ekonomi. Kabupaten Bangka: 488 anggota; Bangka Tengah: 795 anggota; Bangka Barat: 125 anggota; Bangka Selatan: 35 anggota; Belitung: 2 orang; sementara terbesar menetap di Ibu Kota Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, Pangkalpinang: 2545 anggota dan yang sisanya menetap di luar Pulau Bangka dan Belitung, seperti Pulau Jawa.

Keanggota Kopdit Kabari yang cukup besar ini, disatukan dalam semangat spiritualitas "perubahan-transformasi sosial" dan dalam satu visi besar Kopdit Kabari "menjadi lembaga pelayanan wirausaha keuangan berjatidiri koperasi dengan kegiatan simpan pinjam melalui pendidikan Kopdit Kabari", (Wisma Aksi, 12 Juli 2016). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun