Basis ontologies pemisahan antara pengetahuan dan kepentingan tersebut terus dikapitalisasi oleh ilmu-ilmu modrn di Abad Pertengahan, terutama oleh pemikiran rasionalisme dan empirisme. Melalui basis Epistemologis kedua aliran ini, ilmu modern sebagai theoria, terbangun semakin berjarak dengan tindakan praksis.
Terdapat bentangan yang sulit bertemu antara teori dan praktik, sehingga suatu teori ilmu modern nyaris kehilangan sifat emansipatorisnya. Bahkan dengan alasan independensi dan objektivitas ilmu, seorang ilmuwan melepaskan diri dari peran sosialnya, menganggap sioal implementasi hasil penelitan bukan lagi berada di pundanya. Sederhananya tugas ilmuwan adalah mereproduksi ilmu pengetahuan.
Oleh karena gejala inilah ilmu-ilmu modern mudah terjatuh pada kepentingan-kepentingan lain, pada bentuk kuasa baru itu antara lain adalah struktur kuasa negara, struktur politik demokrasi, dan struktur ilmu kapitalisme.
Melalui tiga kepentingan struktural inilah, ilmu modern menjadi basis epistemologis proses reproduksi ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga memungkinkan ketigakuasa tersebut eksis dan berkembang sampai saat ini.
Baca juga: 3 Sisi Terang dari Belajar Online (Belajar dari Rumah)
Ilmu dan Kapital
Sudah semenjak Sokrates dalam usia 70 tahun dipaksa untuk meneguk racun oleh penguasa Athena karena mempertahankan pengetahuannya, sejak saat itulah hubungan pengetahuan dan kepentingan selalu problematis.
Pemaparan di atas menunjukkan pandangan bahwa sudut pandang ontologi dikapitalisasi oleh epistemologi dan empirisme, imu modern di desain memang tidak untuk bebas kepentingan, Ilmu dan kepentingan sukar bertemu jutru bersandar di balik selubung objektivitas dan iindependensi, pengetahuan murni, bebas nilai dan beberapa dogma kegiatan ilmiah lainnya yang selama ini dianggap bersih dari kepentingan.Â
Seperti dikisahkan oleh Mark Brown, ketika ilmuwan abad pertengahan berupaya mencari jawaban tentang pusat tata surya, misalnya mereka bekerja dengan menggunakan sokongan dana dan fasilitas pribadi yang serba terbatas.
Galileo membuat alat instrument, Kepler menciptakan Horoskop, Robert Hooke membangun tempat meneropong. Tidak ada sepeser pun bantuan dari Gereja, Kaum Borjuis, apalagi negara.
Mereka bekerja secara independen dan mandiri karena memang saat itu ilmu pengetahuan belum mendapatkan tempat yang pantas dalam institusi negara maupun Gereja. Kegiatan ilmiah adalah kegiatan pribadi dan satu-satunya kepentingan yang melegitimasinya adalah kepentigan rasio yang mencoba melawan dominasi agama dan mitos.