Saat saya menjadi seminaris tingkat satu (calon imam Katolik), saya mendapat perintah untuk membuat refleksi. Yang ada dalam pikiran saya waktu itu adalah apa itu refleksi? Dan apa keguanaan dari refleksi? Kosakata refleksi sangat asing untuk bocah yang baru lulus SMP saat itu.Â
Pertanyaan besar itu mulai memunculkan titik terang, ternyata selama saya hidup saya sudah pernah melakukan hal seperti itu. Refleksi merupakan bentuk dari pengoreksian diri. Jika dianalogikan, refleksi seperti hal nya orang bercermin yang selalu memastikan dirinya tidak ada kekurangan.
Refleksi berfunfsi untuk melihat apa yang kurang dari diri manusia. dari melihat kekurangann diri, manusia dapat membenahi diri dan menjadi lebih baik. Peristiwa-peristiwa manusia dapat menjadi guru bagi manusia yang ingin menjadi manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H