Kelompok Mahasiswa GIAT 4 dari Universitas Negeri Semarang di Desa Rowoboni, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang mengadakan Sosialisasi parenting pada Senin (20/03/2023). UNNES GIAT 4 sendiri merupakan program pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata, LPPM UNNES. Kegiatan yang bertempat di posko Posyandu Dusun Candisari ini disambut baik warga sekitar, hal ini dibuktikan dengan antusiasme warga yang mengikuti kegiatan ini, yakni sebanyak33 peserta yang terdiri dari ibu-ibu muda dan kader Posyandu.
Sosialisasi parenting ini dipandu oleh Risma Alifah Nisrina sebagai moderator dan pemateri yang disampaikan oleh Farid Attariq dan Almas Firosmona Yuniar sebagai mahasiswa Psikologi yang sedang melaksanakan kegiatan KKN di Desa Rowoboni.Â
Dalam pelaksanaannya sosialisasi parenting ini dibagi menjadi dua tema, yang pertama mengenai "Pengenalan Tahap Perkembangan Anak dan Stunting" yang disampaikan oleh Farid Attariq dan materi yang kedua yaitu "How To Be A Good Parent: Pengenalan Gaya Pola Asuh dan Parenting di Era Digital" yang disampaikan oleh Almas Firosmona Yuniar.
Dalam kegiatan sosialisasi ini diberikan pula materi mengenai 4 gaya pola asuh, yaitu otoritatif, otoriter, permissive-indulgent, dan uninvolved-neglectful. Serta bagaimana dampaknya bagi perkembangan anak, selain itu juga diberikan tips parenting di era digital.Â
Adapun sistem pendidikan yang tepat diberikan kepada anak di era digital ini adalah sistem Pendidikan "Model Parenting Immun Selfer". Di mana nantinya orang tua akan menjadi pendamping bagi anak. Pola asuh orang tua di era digital lebih ditekankan pada interaksi dari kebutuhan fisik dan kebutuhan psikologis, seperti misalnya memberikan rasa aman dan kasih sayang kepada anak.
Perbedaan zaman dan perkembangan teknologi yang semakin pesat dari zaman ke zaman sangat mempengaruhi pola asuh anak. Fenomena yang biasanya terjadi di masyarakat adalah orang tua kerap kali mewariskan pola asuh orang tuanya dahulu yang belum tentu baik jika diterapkan pada anak zaman sekarang karena adanya hambatan dan tantangan baru.Â
Orang tua juga sering kali memanjakan atau menggunakan teknologi untuk menenangkan anaknya. Hal tersebut kurang baik diterapkan karena nantinya anak akan berpikir bahwa teknologi merupakan solusi untuk rasa kesal  dan bosan mereka, serta menjadikan hal itu sebagai senjata agar permintaanya dituruti. Anak harus dapat belajar untuk mengelola emosinya dan rasa bosan mereka tanpa bantuan gadget.
Sosialisasi parenting ini penting diberikan tidak hanya bagi masyarakat perkotaan, tetapi masyarakat pedesaan juga perlu memperoleh wawasan tentang parenting, khususnya bagi ibu muda.
Dunia akan terus mengalami perubahan dan perkembangan yang tentunya akan berpengaruh juga pada pola asuh anak, maka dari itu mahasiswa UNNES GIAT 4 berharap agar sosialisasi parenting ini dapat rutin dilakukan dengan tema-tema yang berbeda dan tentunya mengundang pembicara yang lebih professional.