Mohon tunggu...
Alfiyyah Nur Kautsar
Alfiyyah Nur Kautsar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menegakkan Kembali Perilaku Gotong Royong sebagai Jati Diri Bangsa

22 November 2023   23:00 Diperbarui: 22 November 2023   23:10 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

MENEGAKKAN KEMBALI PERILAKU GOTONG ROYONG SEBAGAI

JATI DIRI BANGSA

Perilaku gotong royong merupakan nilai budaya yang mendalam di Indonesia. Gotong Royong mencerminkan semangat persatuan, gotong royong, dan saling menghormati dalam masyarakat. Namun, tren globalisasi, urbanisasi, dan individualisme dalam masyarakat modern telah mengurangi kekuatan dan pentingnya tindakan gotong royong. Hilangnya gotong royong akan berdampak buruk bagi masyarakat Indonesia.

Individualisme menyebabkan meningkatnya kesenjangan dan pengucilan sosial. Ketidak pedulian terhadap orang lain menyebabkan hilangnya rasa memiliki dan empati. Kurangnya rasa kepemilikan masyarakat menghambat upaya penyelesaian permasalahan sosial. Menghidupkan kembali gotong royong penting bagi jati diri bangsa dan kemajuan sosial.

Dampak dari perubahan nilai ini adalah menurunkan prevalensi dan praktik perilaku menolong, yang berujung pada hilangnya rasa solidaritas, saling mendukung, dan kepedulian terhadap kebaikan bersama.

Menurunnya perilaku gotong royong membawa dampak buruk bagi masyarakat, seperti meningkatnya kesenjangan dan keterasingan sosial, serta kurangnya rasa tanggung jawab kolektif dalam penyelesaian permasalahan sosial.

  Ketidak pedulian terhadap sesama menyebabkan hilangnya rasa solidaritas dan empati antar anggota masyarakat.

  Kurangnya rasa tanggung jawab kolektif juga menghambat upaya penyelesaian permasalahan sosial yang dihadapi.

Pertama, perilaku ini penting untuk membangun rasa solidaritas dan kohesi, menciptakan kohesi dan stabilitas sosial. Kedua, gotong royong mendorong pembangunan, mempercepat penyelesaian permasalahan sosial, dan mengurangi kesenjangan. Ketiga, perilaku gotong royong memperkuat ikatan sosial di masyarakat.

Memulihkan gotong royong sebagai jati diri bangsa merupakan tugas yang kompleks namun penting. Melalui pendidikan karakter, kampanye sosial, dan program pemerintah, masyarakat harus bersatu untuk menghidupkan kembali semangat gotong royong. Hanya dengan menjadikan perilaku ini sebagai cara hidup kolektif lagi, kita dapat meningkatkan kualitas hidup, memperkuat identitas nasional, dan mencapai kemajuan berkelanjutan.

Dengan membawa gotong royong ke dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menciptakan lingkungan yang saling peduli dan mendukung. Mari kita bergandengan tangan dalam upaya membangun masyarakat yang harmonis, adil, dan sejahtera. Gotong royong bukanlah sekadar kata-kata, tetapi sebuah nilai yang harus diwujudkan dan dijunjung tinggi oleh setiap individu demi kebaikan bersama. Bersama-sama, kita bisa mewujudkan perubahan positif dan mendorong kemajuan bangsa ke arah yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun