Dalam tradisi makan, banyak dari kita yang terbiasa mengombinasikan makanan tertentu tanpa memikirkan dampaknya pada tubuh. Salah satu kombinasi yang sering terjadi adalah makan daging lalu disertai dengan minum teh. Sekilas terlihat wajar, bahkan sebagian orang percaya kombinasi ini mendukung kesehatan. Namun, tahukah Anda bahwa praktik ini menyimpan bahaya tersembunyi?
1. Interaksi Antara Tannin dan Zat Besi dalam Daging
Teh, khususnya teh hitam dan hijau, mengandung senyawa bernama tannin. Senyawa ini memiliki sifat yang mampu mengikat zat besi non-heme (zat besi dari tumbuhan), tetapi tidak banyak yang tahu bahwa tannin juga dapat mengurangi penyerapan zat besi heme yang berasal dari daging.
Zat besi heme adalah jenis zat besi yang mudah diserap tubuh dan berperan penting dalam pembentukan sel darah merah. Jika tubuh kekurangan zat besi, Anda bisa mengalami anemia yang ditandai dengan kelelahan, pusing, dan imunitas yang menurun. Mengonsumsi teh bersamaan dengan daging dapat menurunkan tingkat penyerapan zat besi hingga 60%.
2. Gangguan Pencernaan: Lebih dari Sekadar Ketidaknyamanan
Minum teh setelah makan daging juga dapat mengganggu pencernaan. Kandungan kafein dalam teh merangsang produksi asam lambung, tetapi tannin dapat memperlambat proses pengosongan lambung. Kombinasi ini menciptakan ketidakseimbangan dalam proses pencernaan, sehingga bisa memicu gangguan seperti:
• Perut kembung.
• Sensasi terbakar di ulu hati (heartburn).
• Sembelit atau diare.
3. Efek Jangka Panjang: Penumpukan Toksin