Mohon tunggu...
Alfiyah Rizzy Afdiquni
Alfiyah Rizzy Afdiquni Mohon Tunggu... Freelancer - Research Enthusiast

this girl loves coffee, books, discuss and you

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Memanfaatkan Media Sosial untuk Pembelajaran Bahasa Arab

27 September 2019   00:05 Diperbarui: 27 September 2019   00:29 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media sosial merupakan media online yang dimanfaatkan sebagai wadah pergaulan sosial secara di internet. Di media sosial, users bisa saling berkomunikasi, berinteraksi, berbagi, networking, dan lain-lain.

Media sosial bisa mengubah suatu komunikasi ke dalam bentuk virtual . Beberapa contoh media sosial yang banyak digunakan adalah YouTube, Facebook, Blog, Twitter, dan sebagainya.

Di zaman sekarang, pengguna internet (netizen) terdiri dari hampir seluruh lapisan masyarakat termasuk pelajar. Mereka tidak asing lagi dengan media sosial, aplikasi, bahkan beberapa desain pembelajaran yang berbasis internet. Kemajuan zaman menuntut perubahan gaya belajar juga, salah satunya dengan media sosial.

Media sosial dapat menghubungkan seluruh pelajar tanpa terpetak-petak bahkan mereka juga dapat menjalin komunikasi dengan native speaker yang bersangkutan. 

Pelajar dapat mempelajari bahasa dengan murni dan nyata adanya untuk kemudian dapat aktif menjadi bagian langsung di dalamnya, sehingga pengetahuan komunikasi yang natural dapat terbentuk. Fitur-fitur yang disediakan dapat menunjang di segala aspek maharoh, baik maharoh kalam, istima', kitabah dan qiro'ah, bahkan hingga mufrodat.

Mudifatun Isriyah, siswi kelas X MAN 1 Lamongan mengatakan berkat media sosial, ia banyak mendapat ilmu-ilmu baru dan diskusi dengan guru menjadi tak terbatas di kelas saja. Hal ini dapat terbukti guru dapat mengirim video, materi pelajaran di grup whatsapp dan beriteraksi dengan langsung mengetik bahasa Arab.

Adapun Husain Ba Syaiban, siswa kelas XII MAN Bangkalan menambahkan dengan instagram, dirinya dapat berkenalan dengan native speaker Arab, pun melihat video syair atau gambar yang terkait dengan nahwu shorof sehingga ia dapat mengembangkan pengetahuan tentang bahasa Arab khususnya ilmu kaidah kebahasaan Arab.

Dengan demikian, seyogianya pengajar bahasa Arab dapat melihat peluang media sosial sebagai wadah pembelajaran bahasa Arab. Sehingga, pelajar menjadi semakin semangat dan secara tidak langsung dapat mengurangi efek kenakalan remaja pada penggunaan media sosial itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun