Mohon tunggu...
Dwi Alfiyatul Maulinah
Dwi Alfiyatul Maulinah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2019 (190402080004)

Sedang berproses 🌹

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Anjloknya Harga Cengkeh di Masa Pandemi

23 Oktober 2020   19:12 Diperbarui: 23 Oktober 2020   19:18 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cengkeh Siap Jual (sumber gambar.dwialfiyatulmaulinah)

Pandemi covid 19 sampai saat ini masih belum berakhir, hal ini berdampak pada sektor perekonomian Indonesia, tidak hanya karyawan dan para pekerja di kota saja yang merasakan dampak dari pandemi ini, tetapi para petani juga ikut merasakan dampak dari pandemi ini. Salah satunya berimbas pada menurunnya harga cengkeh yang pada tahun-tahun sebelumnya bisa mencapai Harga Rp 80.000 sampai Rp 90.000 per kilogram, kini anjlok menjadi Rp 45.000 sampai 55.000 per kilogramnya. Padahal, pada tahun ini panen cengkeh di beberapa desa di kecamatan Sumbermanjing Wetan sedang melimpah.

Petani cengkeh asal Desa Tambakasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan Bapak Sumadi mengatakan, harga cengkeh pada tahun ini menurun drastis jika dibandingkan harga cengkeh pada tahun 2019. "Iya harga cengkeh menurun. 2 Minggu lalu harga cengkeh masih Rp 55.000 per kilogram, Minggu ini harganya turun menjadi Rp 53.000 per kilogram. Tahun lalu harganya masih dikisaran Rp 80.000 per kilogramnya, " ujar Bapak Sumadi, Jum'at (23/10).

Akibat anjloknya harga cengkeh. Warga pemilik kebun cengkeh jadi mengurangi jumlah pekerja petik cengkeh karena harga cengkeh yang murah. "Biasanya di sini (Desa Tambakasri) pemilik kebun mempekerjakan 5 sampai 7 pekerja petik cengkeh dengan upah perharinya Rp 80.000 per orang. Sekarang pemilik kebun cengkeh hanya mempekerjakan maksimal 4 orang pemetik cengkeh. Terkadang malah pemilik kebun cengkeh memetiknya sendiri, karena takut mengalami kerugian." Tutur pak Sumadi lagi.

Petani yang biasanya menjual hasil panennya secara langsung dalam jumlah besar, kini memilih untuk menyimpan hasil panen dan menunggu harga jual cengkeh kembali normal karena khawatir akan mengalami kerugian. "Iya beberapa petani menimbun hasil panennya dan menunggu harganya kembali normal," ucapnya.

Bapak Sumadi mengungkapkan, petani cengkeh di Desa Tambakasri biasanya menjual hasil panennya secara langsung ke pasar Dampit, tetapi sekarang mereka terpaksa menjualnya ke pengepul di sekitar Desa Tambakasri. "Biasanya petani di sini menjualnya langsung ke Dampit, mungkin akibat Corona jadi harga cengkeh turun dan petani menjualnya ke pengepul di sekitar desa," paparnya, Jum'at (23/10).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun