2.  Pengukuran Kinerja
       Sistem pengendalian memberikan kerangka kerja untuk mengukur kinerja pengelolaan dana kas kecil secara menyeluruh. Ini mencakup penetapan indikator kinerja kunci (Key Performance Indicators/KPI) yang mencerminkan pencapaian tujuan pengelolaan kas kecil. Organisasi memerlukan metode sistematis untuk menilai sejauh mana tujuan mereka tercapai dalam hal pengelolaan dana kas kecil. Kerangka kerja ini mencakup proses pengukuran, pemantauan, dan pelaporan kinerja kas kecil secara terstruktur, memastikan bahwa semua transaksi sesuai dengan prosedur ditetapkan dan mendukung pencapaian tujuan keuangan organisasi. (Fauzan, H. (2024). Sistem Pengendalian Manajemen.Hal.24)
  3.   Evaluasi Risiko
      Sistem pengendalian kas berperan dalam mengidentifikasi, eveluasi, dan manajemen resiko yang memiliki prospek dalam menentukan tujuan pencapaian realisasi pengelolaan kas kecil, ini mencakup penentuan strategi pengelolaan risiko untuk mengurangi dampak dan probabilitas risiko yang mungkin terjadi. Sistem ini memainkan peran penting dalam mengelola risiko dengan mengidentifikasi potensi ancaman terhadap keamanan dan keakuratan pengelolaan kas kecil, mengevaluasi dampaknya, dan mengimplementasikan langkah-langkah mitigasi. Dengan demikian, sistem pengendalian kas kecil memastikan bahwa risiko-risiko ini diminimalkan, sehingga tujuan keuangan organisasi dapat dicapai dengan lebih aman dan efisien. (Fauzan, H. (2024). Sistem Pengendalian Manajemen.Hal.25) Berikut pembahasan dari Evaluasi Resiko:
       1.  Identifikasi Risiko
 Sistem pengendalian berperan penting dalam membantu organisasi mengidentifikasi risiko-risiko potensial yang dapat menghambat pencapaian tujuan. Rasionalnya, identifikasi risiko adalah langkah pertama dalam manajemen risiko, yang memungkinkan organisasi mengenali berbagai ancaman dan peluang yang mungkin timbul (Fauzan, H. (2024). Sistem Pengendalian Manajemen.Hal.25)
2. Evaluasi Risiko
Sistem pengendalian berfungsi untuk menilai dampak dan probabilitas risiko-risiko yang telah diidentifikasi. Rasionalnya, evaluasi risiko memungkinkan organisasi untuk memahami sejauh mana dampak suatu risiko terhadap tujuan dan keberlanjutan operasional mereka. Selain itu, sistem pengendalian membantu organisasi dalam merancang dan menerapkan strategi untuk mengelola risiko-risiko yang telah diidentifikasi. Manajemen risiko melibatkan serangkaian tindakan yang dirancang untuk mengelola maupun mengurangi dampaknya jika risiko tersebut terjadi. (Fauzan, H. (2024). Sistem Pengendalian Manajemen.Hal.25-26)
3. Menentukan Strategi Pengelolaan Risiko
Sistem pengendalian membantu dalam merumuskan strategi pengelolaan risiko yang sejalan dengan profil risiko dan toleransi yang dimiliki organisasi. Dengan demikian, strategi pengelolaan risiko mencakup pemilihan pendekatan yang paling sesuai untuk menangani risiko, seperti pencegahan, mitigasi, transfer, atau penerimaan risiko. (Fauzan, H. (2024). Sistem Pengendalian Manajemen.Hal.26)
4. Pelaporan dan Komunikasi
Sistem pengendalian berperan penting dalam komunikasi yang efektif dengan pemangku kepentingan. Ini mencakup dasar pengembangan sistem pelaporan yang menghasilkan data untuk laporan kinerja yang menyeluruh, serta menyediakan informasi yang jelas dan terstruktur tentang pencapaian tujuan organisasi. Selain itu, sistem ini menyampaikan kondisi kinerja organisasi secara transparan melalui indikator kinerja kunci (KPI) dan memfasilitasi komunikasi tentang alur pemulihan yang didapat sesuai dengan evaluasi kinerja. Dengan demikian, organisasi dapat memastikan stakeholder dapat mengerti petunjuk, Lingkup perbaikan dan memberikan dukungan pada pengambilan keputusan strategis yang pada akhirnya membangun kepercayaan dan hubungan positif. (Fauzan, H. (2024). Sistem Pengendalian Manajemen.Hal.27)
5. Pemantauan Kinerja berkelanjutan
Sistem pengendalian berperan penting dalam pemantauan dan evaluasi berkelanjutan terhadap kinerja organisasi Pemantauan kinerja secara berkala bertujuan untuk mengevaluasi kemajuan terhadap tujuan jangka panjang dan pendek, serta menyediakan informasi data aktual yang membantu manajer dalam mengidentifikasi ketidaksesuaian atau peluang untuk melakukan perbaikan. Dengan kemampuan ini, sistem pengendalian manajemen berfungsi sebagai alat penting bagi manajer dalam melakukan pengawasan, evaluasi, dan pengambilan keputusan, serta membantu organisasi dalam merespons dinamika pasar dan lingkungan bisnis dengan cepat, sehingga mendukung kesuksesan jangka panjang. (Fauzan, H. (2024). Sistem Pengendalian Manajemen.Hal.29)
2.2.4 Â Â Sistem Pengendalian Kas
       Perusahaan perlu mengelola kas kecil agar operasional berjalan lancar dan pembayaran utang yang jatuh tempo dapat dilakukan. Efektivitas dalam pengelolaan kas juga memerlukan pengendalian dan perlindungan terhadap kas untuk menghindari kerugian akibat pencurian serta penggunaan yang tidak tepat. Berdasarkan (Abubakar Arif, S.E.,M.M, Wibowo, S.E,.M.M, Akuntansi untuk Bisnisn Suaha Kecil Menengah, Hal. 20) Terdapat Karakteristik Sistem pengendalian kas antara lain tersebut dibawah ini :
1.   Secara khusus dibentuk pertanggungjawaban atas penerimaan kas.
2.  Dibuat pemisahan anatara bagian penerimaan kas dengan bagian pencatatan.
3.  Melakukan penyetoran ke bank terhadap hasil perolehan kas harian.
4.   Menggunakan sistem voucher dalam bentuk pembayaran – pembayaran
5. Â Â Dilakukan verifikasi internal secara mendadak.
6. Â Â Menyusun rekonsiliasi bank setiap akhir bulan.
       Pengelolaan kas yang efektif menjadi kunci utama dalam memastikan kelancaran operasional perusahaan serta menjaga keseimbangan keuangan. Dengan menerapkan karakteristik sistem pengendalian kas yang telah disebutkan, perusahaan dapat mengoptimalkan proses penerimaan, pencatatan, dan penyetoran kas.
       Penyetoran kas ke bank secara teratur berdasarkan hasil perolehan harian akan membantu dalam menjaga likuiditas perusahaan serta memperkuat perlindungan terhadap aset kas. Penggunaan sistem voucher dalam pembayaran-pembayaran memberikan transparansi yang diperlukan dalam setiap transaksi keuangan, sementara verifikasi internal secara mendadak Mengawasi agar prosedur-prosedur yang telah ditetapkan dilaksanakan dengan baik. dan tidak terjadi penyimpangan.
Â
2.3 Â Â Â Pengelolaan