Pengendalian berfungsi sebagai tahap keempat dan merupakan bagian akhir dari proses kegiatan manajerial. Menurut Griffin, pengendalian diartikan sebagai proses organisasi dalam memantau pencapaian tujuan perusahaan, dengan tujuan memastikan bahwa organisasi mencapai sasaran yang telah ditetapkan (Olsuin, 2020).
       Pengendalian adalah fungsi dalam proses manajemen yang harus dilaksanakan seefektif mungkin karena perannya yang signifikan dalam menentukan keberlangsungan proses manajerial. Fungsi pengendalian dan perencanaan memiliki keterkaitan yang erat; keduanya sangat penting. Pengendalian tidak hanya berfungsi untuk mengidentifikasi masalah tetapi juga untuk mencegah dan memperbaiki kesalahan umum. Proses ini melibatkan penetapan standar, evaluasi kinerja aktual sebagai umpan balik, dan mengambil tindakan serta penilaian yang diperlukan ketika ada penyimpangan signifikan dari rencana awal (Mahiri, Lutfiah, Afifah, & Sodiq, 2023).
       Siswanto menjelaskan bahwa pengendalian manajemen adalah upaya Pendekatan sistematik diperlukan untuk mencapai standar kinerja yang ditetapkan dalam perencanaan. Proses ini melibatkan perancangan sistem umpan balik informasi, membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, menilai penyimpangan yang terjadi, dan mengukur signifikansi dari penyimpangan tersebut. Selanjutnya, tindakan perbaikan yang diperlukan diambil untuk memastikan bahwa semua sumber daya perusahaan digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. (Maharani & Rosilawati, 2018).
       Mulyadi dan Setyawan menerangkan sistem pengendalian manajemen sebagai sebuah sistem yang dirancang untuk merencanakan dan mengelola berbagai aktivitas guna mencapai visi organisasi melalui misi yang telah ditetapkan. Sistem ini mencakup perencanaan kegiatan, implementasi rencana, dan pemantauan pelaksanaan kegiatan tersebut. Dengan kata lain, sistem pengendalian manajemen berfungsi untuk memastikan bahwa rencana dan kegiatan yang dirancang untuk mencapai tujuan organisasi dijalankan dengan baik, serta untuk mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaannya agar tetap sesuai dengan tujuan yang diinginkan (Taroreh, Sondakh, & Maradesa, 2023).
       Mengacu pada penjelasan diatas, dapat di simulkan bahwa pengendalian adalah tahap akhir dari proses manajerial yang penting untuk memastikan pencapaian tujuan perusahaan. Fungsi pengendalian melibatkan perancangan sistem umpan balik informasi, evaluasi kinerja, dan pengambilan tindakan perbaikan untuk memastikan efektivitas dan efisiensi aset perusahaan untuk mencapai sebuah tujuan. Sistem pengendalian manajemen dirancang untuk merencanakan, mengelola, dan memantau aktivitas guna mencapai visi organisasi melalui misi yang telah ditetapkan.
2.2.2 Â Â Jenis-Jenis Pengendalian
        Menurut (Anthony, R., & Govindrajan, 2018), sistem pengendalian manajemen dapat dibagi menjadi lima jenis:
1. Pengendalian pencegahan
  Pengendalian ini bertujuan untuk menghindari adanya kekeliruan. Dirumuskan untuk mencegah hasil yang tidak di harapakan sebelum terjadi, pengendalian pencegahan efektif bila fungsi atau personel melaksanakan perannya dengan benar.
2. Pengendalian deteksi
   Sesuai namanya, pengendalian ini dirancang untuk mengidentifikasi kesalahan yang telah terjadi. Contohnya adalah rekonsiliasi bank, di mana saldo pembukuan bank disesuaikan dengan catatan uang asosiasi.
3. Pengendalian koreksi
   Pengendalian ini memperbaiki masalah yang ditemukan oleh pengendalian deteksi. Tujuannya adalah untuk mencegah terulangnya kesalahan yang sama. Kesalahan dapat diidentifikasi oleh manajemen atau auditor.
4. Pengendalian pengarahan
   Pengendalian ini dilakukan saat kegiatan sedang berlangsung untuk memastikan kegiatan tersebut sesuai dengan kebijakan atau ketentuan yang berlaku. Contohnya adalah supervisi langsung oleh atasan kepada bawahan atau pengawasan oleh mandor terhadap aktivitas pekerja.
Pengendalian kompensatif
5.  Pengendalian ini bertujuan untuk memperkuat pengendalian lainnya dengan mengatasi kelemahan kontrol. Contohnya adalah pengawasan langsung oleh pengusaha atas pelaksanaan tugas perwakilannya dalam usaha independen karena tidak adanya pembagian kapasitas.
2.2.3 Â Â Peran Sistem Pengendalian
       Sistem pengendalian memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung organisasi dalam mencapai tujuannya. Perannya meliputi berbagai aspek yang penting, mulai dari perumusan perencanaan strategis hingga pemantauan dan evaluasi kinerja operasional secara terus-menerus. Sistem ini bertanggung jawab dalam mengoordinasikan aktivitas organisasi, mengalokasikan sumber daya dengan efisien, mengidentifikasi dan mengelola risiko, serta menjamin bahwa semua acara terlaksana selaras dengan rencana yang telah ditentukan. Dengan adanya sistem pengendalian yang efektif, organisasi dapat lebih mudah menyesuaikan strategi mereka, mengoptimalkan kinerja, dan meningkatkan hasil akhir secara konsisten. (Fauzan, H. (2024). Sistem Pengendalian Manajemen.Hal.21) Berikut adalah beberapa peran utama sistem pengendalian dalam pencapaian tujuan organisasi:
   1.   Perencanaan dan Penetapan Sasaran
       Sistem pengendalian kas kecil membantu organisasi dengan merumuskan rencana strategis, menetapkan sasaran terukur, dan merinci langkah-langkah untuk mencapai tujuan jangka panjang dan pendek terkait pengelolaan kas kecil. Ini menunjukkan peran kunci sistem tersebut dalam membantu organisasi mengelola dana kas kecil secara efektif dan efisien. Dengan melibatkan sistem pengendalian manajemen dalam proses perencanaan dan penetapan tujuan kas kecil, organisasi dapat memastikan bahwa setiap langkah pengelolaan dana terarah, terukur, dan sesuai dengan kebijakan keuangan yang telah ditetapkan. Sistem ini memberikan landasan untuk pemantauan, evaluasi, dan penyesuaian yang berkelanjutan dalam rangka mencapai tujuan pengelolaan kas kecil, memastikan semua transaksi dicatat dengan benar dan dilakukan sesuai prosedur. (Fauzan, H. (2024). Sistem Pengendalian Manajemen.Hal.22)