Mohon tunggu...
Alfius Sabon
Alfius Sabon Mohon Tunggu... Editor - Editor

Alfius Sabon

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makan Sirih Pinang, Tradisi Masyarakat Timor

23 Januari 2019   11:13 Diperbarui: 23 Januari 2019   11:17 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warisan budaya masyarakat pulau Timor sangat banyak. Salah satu warisan budaya yang hingga kini masih dipertahankan yaitu tradisi makan sirih pinang. Tradisi ini dilakukan dengan mengunyah bahan-bahan seperti pinang, sirih, daun sirih dan kapur. Jangan kaget, ketika anda bepergian ke pulau Timor, akan anda jumpai masyarakat dari anak-anak sampai dewasa, mulutnya merah karena makan sirih pinang.

Kebiasaan bersirih ini telah berlangsung lama.  Diperkirakan lebih dari 3000 tahun yang lampau atau pada zaman neolitik hingga saat ini. Ada juga catatan para musafir tiongkok yang mengungkapkan bahwa sirih dan pinang sudah dikonsumsi sejak dua abad sebelum masehi (sumber : Wikipedia.org).

Sirih pinang telah menjadi suatu simbol masyarakat adat pulau Timor. Ketika bertamu di rumah-rumah atau berjumpa dengan siapa saja, yang disuguhkan pertama adalah sirih dan pinang. Sirih pinang menjadi tata pergaulan dan tata nilai kemasyarakatan. 

Saat upacara adat seperti pernikahan, kelahiran, kematian, penyembuhan, sirih dan pinang menjadi symbol tertinggi penghargaan pada tamu yang hadir. Bahkan di suku Amarasi, pinang menjadi salah satu belis ketika hendak menikah. Namun pinang untuk belis ini adalah pinang khusus yang disebut pinang Bonak. Pinang Bonak merupakan jenis pinang yang ukuran buahnya agak besar dan lebih bulat.

Makan sirih pinang bagi masyarakat Timor sama halnya dengan merokok, minum teh dan kopi. Awalnya makan sirih pinang sebagai penyedap di mulut, tetapi lama-kelamaan menjadi kebiasaan yang menimbulkan kesenangan dan terasa nikmat sehingga sulit dilepaskan.

Disamping untuk kenikmatan, makan sirih pinang juga berfungsi sebagai aktivitas pengobatan merawat gigi. Dari beberapa penelitian, makan sirih pinang dapat menguatkan gigi, menyembuhkan luka di mulut, menghilangkan bau mulut, menghentikan pendarahan gusi, sebagai obat kumur serta meningkatkan system pencernaan. Ini karena mengunyah sirih pinang bisa memicu produksi air liur. Air liur mengandung beragam jenis protein dan mineral yang baik untuk menjaga kekuatan gigi serta mencegah penyakit gusi.. selain itu, air liur juga senantiasa memberihkan gigi dan gusi dari sisa-sisa makanan atau kotoran menempel.

Bagi sistem pencernaan, air liur berfungsi untuk mengikat dan melembutkan makanan. Dengan begitu, makanan yang ditelan dapat dikirimkan menuju kerongkongan, usus dan lambung dengan lancar. Hal ini tentu membantu kerja system pencernaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun