Mohon tunggu...
Alfitra Elang
Alfitra Elang Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penembakan Siswa SMK 4 Semarang oleh polisi: Pelanggaran Hak Hidup dan Imbasnya pada Kepercayaan Masyarakat

6 Desember 2024   11:52 Diperbarui: 6 Desember 2024   12:11 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Sosial Media X

Semarang, 24 November 2024 -- Insiden tragis menimpa Gamma Rizkynata Oktafandy, seorang siswa SMK Negeri 4 Semarang, yang menjadi korban penembakan oleh anggota kepolisian. Peristiwa ini memicu kemarahan publik, menyoroti pelanggaran hak asasi manusia, khususnya hak untuk hidup, yang merupakan nilai fundamental dalam kehidupan bermasyarakat.
Gamma, siswa kelas XI jurusan Teknik Mesin, diduga terlibat dalam situasi yang disikapi secara berlebihan oleh aparat. Tindakan penembakan yang dilakukan tanpa prosedur yang jelas berujung pada kematian tragis. Jenazah Gamma dimakamkan di tengah kesedihan keluarga, teman, dan masyarakat yang terus menyerukan keadilan atas kasus ini.
Berbagai kelompok, termasuk lembaga hak asasi manusia dan komunitas pendidikan, mengecam keras insiden ini. Penembakan ini dianggap tidak hanya melanggar hak hidup korban, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian. Solidaritas publik terlihat dari berbagai aksi damai dan kampanye untuk mendukung keluarga korban.
Insiden ini semakin mencoreng citra kepolisian, mempertegas perlunya reformasi sistem keamanan. Tindakan aparat yang berujung pada pelanggaran hak asasi memperlemah kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara. Berbagai pihak mendesak perbaikan mendasar dalam pelatihan aparat untuk memastikan mereka bertindak sesuai hukum dan nilai-nilai keadilan.
Kasus ini mencerminkan lemahnya penerapan nilai-nilai Pancasila, khususnya sila kedua, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab." Tindakan aparat yang tidak mencerminkan keadilan dan kemanusiaan harus segera ditindak tegas untuk memulihkan kepercayaan masyarakat dan mencegah peristiwa serupa di masa depan.
Publik menuntut agar pemerintah dan aparat hukum mengusut kasus ini secara transparan dan menegakkan keadilan tanpa pandang bulu. Reformasi institusi kepolisian yang lebih humanis dan berorientasi pada penghormatan hak asasi manusia menjadi kebutuhan mendesak untuk mewujudkan keadilan di Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun