Desa Wonorejo merupakan desa yang berada di Kecamatan Singosari. Pada wilayah desa ini terdapat area hutan produksi yang masih memiliki banyak tegakan. Hutan tersebut merupakan hutan milik pemerintah yang memiliki jasa lingkungan bagi masyarakat sekitar berupa sumberdaya air. Sumberdaya air yang digunakan oleh masyarakat keluar melalui mataair yang ada disekitar hutan. Masyarakat menggunakan mataair-mataair yang muncul untuk kebutuhan sehari-hari melalui pipa yang dialirkan ke rumah-rumah penduduk. Melihat air merupakan kebutuhan primer, maka masyarakat Desa Wonorejo perlu menjaga tegakan yang ada di hutan untuk kelestarian sumberdaya air.
Untuk menjaga sumber air yang ada, masyarakat desa harus menjaga hutan dengan tidak melakukan penebangan hutan. Masyarakat desa yang umumnya peternak sapi perah, memanfaatkan lahan hutan untuk menanam rumput-rumputan diantara tegakan, sehingga fungsi hutan sebagai pengatur tata air dapat terjaga. Dengan demikian kondisi hutan tetap terjaga dan peternak mendapatkan rerumputan yang dibutuhkan untuk pakan sapi.
Sebelum melakukan pemotretan foto udara, sebelumnya dilakukan survey lapangan untuk mengidentifikasi mataair yang terdapat di sekitar hutan Desa Wonorejo. Pemotretan foto udara pada area hutan ini digunakan untuk melihat bagaimana kondisi hutan yang ada di Desa Wonorejo dengan melihat secara spasial dan melihat kondisi yang terbaru dari area hutan tersebut. Pemanfaatan teknologi spasial berupa drone tentunya sangat membantu untuk melihat kondisi lahan hutan yang terbaru. Hasil pemotretan foto udara berupa foto-foto area yang nantinya akan digabungkan menjadi satu kesatuan membentuk sebuah area hutan. Dengan adanya area hutan tersebut nantinya dapat dimanfaatkan untuk mengetahui area mana saja yang tutupan lahannya sudah mulai terbuka, batas-batas area pengarapan atau sewa lahan oleh petani, dan dapat mengetahui jenis tanaman yang ditanam di area hutan tersebut. Mengingat hutan yang terdapat di Desa Wonorejo memiliki cakupan yang luas, maka pemotretan foto udara ini dilakukan secara bertahap dan membutuhkan waktu sekitar kurang lebih selama satu bulan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H