Air menjadi kebutuhan pokok setiap makhluk hidup, termasuk masyarakat yang terdapat di Dusun Sendang Biru. Ketika musim kemarau datang, ada kekhawatiran masyarakat Dusun Sendang Biru akan kebutuhan air bersih yang tidak terpenuhi. Hal ini dikarenakan Dusun Sendang Biru terletak di kawasan karst, sehingga ada ancaman terhadap bencana kekeringan saat musim kemarau.Â
Pada tahun-tahun sebelumnya, beberapa masyarakat mengalami kesulitan air bersih karena tandon air yang terdapat di Dusun Sendang Biru belum bisa memenuhi kebutuhan semua masyarakat, sehingga hal ini menjadi suatu hal yang penting untuk segera diselesaikan.Â
Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan pengangkatan sungai bawah tanah Gua Mbah Wajib untuk pemenuhan kebutuhan akan air bersih bagi masyarakat Dusun Sendang Biru, terutama di musim kemarau.
Gua Mbah Wajib berada di kawasan Karst Sendang Biru Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang. Keberadaan Gua Mbah Wajib ini berada di dekat Balai Dusun Sendang Biru.
Selama ini, sebagian lorong Gua Mbah Wajib digunakan sebagai sarang kelelawar. Pada tahun 2018 MPA Jonggring Salaka telah melakukan eksplorasi terhadap kawasan karst Sendang Biru, termasuk area Gua Mbah Wajib.Â
Salah satu hasil eksplorasi menunjukkan bahwa Gua Mbah Wajib memiliki aliran sungai bawah tanah yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber air bersih di Dusun Sendang Biru.
Melihat adanya potensi yang terdapat di Gua Mbah Wajib, tim pengabdian Universitas Negeri Malang yang diketuai oleh Alfi Sahrina., S.Pd., M.Pd bermitra dengan Yayasan Bhakti Alam Sendang Biru melakukan pengecekan kondisi gua Mbah Wajib untuk melihat jalur yang bisa digunakan untuk mengangkat air sungai bawahtanah tersebut ke permukaan.Â
Setelah menentukan jalur utama di dalam gua, tim pengabdian melakukan profiling kemiringan lereng dari sumber air ke tandon masyarakat.Â
Selanjutnya tim melakukan perhitungan seberapa besar debit air yang akan di ambil untuk kebutuhan masyarakat terutama pada saat musim kemarau.Â
Tim pengabdian juga melakukan pemetaan dengan menggunakan drone yang selanjutnya dilakukan menampalan terhadap hasil survei permukaan terhadap rencana jalur pipa air yang akan dibangun.
Setelah selesai melakukan profiling kemiringan lereng dan pemetaan, tim pengabdian selanjutnya berkoordinasi dan menyampaikan hasil temuan kepada Yayasan Bhakti Alam Sendang Biru dan kelompok pengelola Air (Argotirto) di Dusun Sendang Biru.Â
Yayasan Bhakti Alam Sendang Biru dan kelompok pengelola Air (Argotirto) menyambut baik adanya program pengangkatan sungai bawahtanah.Â
Harapannya agar program ini bisa membantu masyarakat dalam permasalahan air di Dusun Sendang Biru serta menjadi salah satu pioner untuk melakukan mitigasi bencana kekeringan di Dusun Sendang Biru pada saat musim kemarau datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H