Mohon tunggu...
Alfirdausi NuzulaBahari
Alfirdausi NuzulaBahari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

saya suka sekali dengan travelling, apalagi mencoba makanan - makanan khas dari daerah tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perencanaan Karier Siswa Menggunakan Tes MBTI (Myer-Briggs Type Indicator)

20 Desember 2022   22:15 Diperbarui: 20 Desember 2022   22:29 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

          Banyaknya siswa yang salah dalam memilih jurusan perkuliahan, membuat munculnya kekhawatiran untuk siswa lainnya dalam merencanakan kariernya. Sebagian besar siswa memilih jurusan perkuliahan secara asal -- asalan dan cenderung mengikuti temannya. Apalagi dalam fase remaja ini, siswa masih labil dengan keputusan yang akan dipilih sehingga pilihannya akan cenderung berubah -- berubah.  Pemilihan jurusan sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki oleh siswa merupakan hal yang sangat susah karena menentukan masa depan siswa tersebut. Siswa akan cenderung merasa bingung dengan keputusan yang akan diambil. Hal tersebut dikarenakan siswa belum bisa mengenali potensi yang ada pada dirinya sendiri. Selain itu, jika siswa salah dalam pemilihan suatu jurusan perkuliahan maka akan berdampak pada diri sendiri karena mengalami perasaan tertekan dalam menjalani tuntutan akademis yang sebenarnya kurangnya sesuai dengan dirinya sendiri. Jika masalah tersebut berlarut -- larut maka siswa tersebut akan berujung pada terjadinya drop out dari pihak kampus. Maka dari itu, siswa perlu untuk memiliki perencanaan karier yang baik agar dapat mengambil keputusan yang harus ditempuh oleh masing -- masing siswa.

            Karir merupakan suatu keseluruhan kehidupan individu dalam perwujudan diri untuk menjalani hidup serta mencapai tujuan tertentu. Karir perlu direncanakan dengan baik agar siswa dapat mempersiapkan dirinya sendiri sebaik mungkin dan menghindari pilihan -- pilihan yang kurang tepat untuk masa depan. Perencanaan karir yaitu suatu proses pemilihan sasaran karir serta cara untuk mencapai sasaran tersebut yang berdasarkan pada potensi yang dimiliki oleh masing -- masing siswa. Potensi yang dimaksudkan yaitu meliputi bakat, minat, kepribadian, serta kemampuan dalam diri siswa. Selain itu, Konsep diri merupakan hal yang sangat dasar bagi individu dalam merencanakan sebuah karier. Akan tetapi, dalam perencanaan karier akan menemui berbagai macam hambatan antara lain seperti kurangnya pemahaman dan pengembangan akan bakat dan minta diri sendiri, kemampuan intelegensi yang kurang maksimal, kondisi ekonomi keluaraga yang tidak stabil, keluarga kurang mendukung pilihan karirnya, dan lain sebagainya. Dalam mengatasi hambatan tersebut, terdapat salah satu cara yang dapat digunakan yaitu dengan menggunakan tes MBTI (Myer -- Briggs Type Indicator) untuk mengetahui karakteristik kepribadian masing -- masing siswa.

            Tes MBTI (Myer -- Briggs Type Indicator) dibuat dengan mengacu pada salah satu teori kepribadian yaitu teori Carl Gustav Jung. Tes MBTI ini adalah suatu metode pengukurn berbentuk kuisionr yang berguna untuk mengetahui kepribadian individu serta memahami dan menilai individu. Dalam tesi ini biasanya terdapat 70 item pernyataan dengan model pilihan jawaban a dan b. MBTI ini pertama kali diperkenalkan oleh Isabel bersama Ibu dari anak Bernama Kathrine C Briggs. Menurut Carl Gustav Jung terkait dengan tes MBTI ini terdapat empat dimensi dari kecenderungan sifat -- sifat dasar manusia.

Pertama, dimensi pemusatan perhatian yang didalamnya terdapat dua bagian yaitu introvet (I) serta ekstrovet (E). Introvet  yaitu tipe kepribadian yang memeiliki kesenangan dunianya sendiri seperti memabaca, tidak senang untuk berinteraksi dengan orang lain, fokus dalam bekerja. Sedangkan ekstrovet yaitu tipe kepribadian yang senang untuk berinteraksi sosial, senang bergau, melakukan kegiatan yang melibatkan banyak orang.

Kedua, dimenis memahami informasi yang didalamnya terdapat dua bagian yaitu sensing (S) dan intuition (N). Tipe sensing (S) dilihat dalam pemrosesan data lebih berdasarkan hal yang nyata bersifat relistis, praktis, konkrit, dan melihat apa adanya. Sedangkan tipe intuition (N) dilihat dalam pemrosesan data dari cara melihat hubungan, pemikiran yang abstrak, serta dapat melihat kemungkinan -- kemungkinan yang terjadi, dan memiliki inspirasai serta inovatif yang tinggi.

Ketiga, dimenis menarik kesimpulan dan keputusan yang didalamnya terdapat dua bagian yaitu thinking (T) dan feeling (F). Pada tipe thinking (T) ini individu menggunakan pemikiran nalar dan kemampuan menganalisa yang digunakan untuk mengambil suatu keputusan. Selain itu, tipe thinking (T) ini  individu memiliki kepribadian yang keras kepala, kaku, serta konsisten dengan prinsip yang telah dibuatnya. Sedangkan pada tipe feeling (F) individu lebih melibatkan pada perasaan, empati, serta nilai -- nilai yang diyakini apabila ingin mengambil suatu keputusan.

Keempat, dimenis pola hidup yang didalamnya terdapat dua bagian yaitu judging (J) dan perceiving (P). Pada tipe judging (J) bukan berarti menghakimi, melainkan diartikan sebagai individu yang sellau berpatokan pada rencana yang lebih sistematis dan selalu berpikir secara teratur. Inividu pada tipe ini memiliki perencanaan aktivitas yang baik, terstruktur. Sedangkan untuk tipe perceiving (P) lebih senang melakukan kegiatan secara spontan dan tidak sistematis. Individu dengan tipe ini bisa mengatasi setiap perubahan dan kondisi yang mendadak.

            Carl Gustav Jung menggabungkan dari keempat dimensi tersebut dan menghasilkan 16 macam bentuk kepribadian dari individu, yaitu ESTJ, ENTJ, ESFJ, ENFJ,ESTP, ENTP, ESFP, ENFP, INFP, ISFP, INTP, ISTP, INFJ, ISFJ, INTJ, ISTJ. Hasil dari tes MBTI ini dapat digabungkan dengan keterampilan, bakat, minat yang bertujuan untuk memperoleh informasi guna mengembangkan kepribadian dan karir siswa tersebut. Selain itu, tes MBTI ini dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk membantu perencanaan karir pada siswa.

            Dalam penerapannnya di dunia pendidikan, memahami dan mengerti tentang macam -- macam dari tipe kepribadian memiliki banyak sekali kegunaaannya. Selain berguna untuk diri siswa sendiri dalam merencanakan karier dan mengenal diri sendiri, tes MBTI ini juga sebagai bagian mendasar bagi guru untuk mengerti setiap karakteristik dari siswa. Selain itu, guru dapat mengenali kelebihan dan kekurangan pada siswa serta hal yang dapat ditingkatkan pada siswa.

            Jadi, siswa tidak perlu bimbang dalam menetukan jurusan yang akan dipilih. Siswa dapat melakukan tes MBTI (Myer -- Briggs Type Indicator) dengan jujur dan disesuaikan dengan kondisi yang ada tanpa harus dilebih -- lebihkan ataupun dikurangi. Hal tersebut dikarenakan, hasil dari tes tersebut akan berpengaruh pada tipe kepribadian diri sendiri yang dapat digunakan untuk mengambil sebuah keputusan serta setiap tipe kepribadian memiliki karateristiknya masing -- masing. Kesuksesan dalam karir masing -- masing individu tidak lepas dari kepribadian karena faktor dari kepribadian  individu juga menentukan kesesuaian jenis pekerjaan atau karir tertenu. Tes MBTI ini diaplikasikan guna meminimalisir tidak kesesuaian karir yang dipilih oleh siswa dengan kepribadian dirinya sendiri di masa yang akan datang. Dari penjelasan yang sudah dijelaskan, tes MBTI ini  efektif digunakan oleh siswa dalam menentukan karier yang akan diraih. Akan tetapi, dari setiap kelebihan pasti terdapat suatua kekurangan. Kekurangan dari tes MBTI ini yaitu hasil dari tes MBTI dapat berubah -- berubah dengan cepat. Rendahnya konsistenitas dari tes MBTI itu sendiri yang perlu dipertanyakan. Benar kepribadian individu dapa berubah seiring dengan berjalnnya waktu. Akan tetapi, apabila hasil tes suatu individu yang menunjukkan bahwa terdapat perubahan yang sangat signifikan dalam waktu yang sangat singkat, maka perlu dipertanyakan kembali dari kebenaran hasil tes MBTI. Maka dari itu, setelah siswa menggunakan tes MBTI tersebut tidak boleh langsung diambil mentah -- mentah tetapi bisa menyelaraskan terlebih dahulu antara hasil tes dan yang terjadi pada diri sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun