Awal mula mempunyai kartu kredit berasal dari tawaran marketing bank yang juga sebagian dari fasilitas perbankan. Apalagi setelah menikah saya juga diberikan kartu kredit milik suami untuk dipakai dalam kesehariannya. Sehingga dalam transaksi tiap harinya tidak jauh dari kartu kredit.
Nah, yang memiliki kartu kredit tersebut juga orang-orang pilihan, karena jika saldo kartu debit per bulan di bawah standar rata-rata, atau pun nama seseorang itu jelek di BI (Bank Indonesia), hal itu membuat ia tidak tidak dapat diberikan fasilitas kartu kredit tersebut oleh banyak bank.
Hingga saat ini untuk kartu debit saya punya lima buah (dari beberapa bank), sementara untuk kartu kredit ada dua buah (dua bank berbeda). Itu kartu-kartu tadi atas nama saya semua, belum lagi kalau ditambah milik suami pastinya lebih banyak.
Kebanyakan kartu debit saya untuk menabung, dan saya menabungnya itu dibedakan satu dengan yang lainnya. Misalnya nabung untuk renovasi rumah, untuk investasi, untuk pendidikan, dan lain-lain, sehingga jumlah kartu debitnya banyak.
Sementara untuk transaksi keseharian seperti belanja ke swalayan atau membeli makanan via ojek online memakai kartu kredit, yang juga untuk pengeluaran tersebut dibayar suami semua, karena itu juga cara suami menafkahi saya tiap bulannya.
Baca juga:Â Transaksi Credit Card Membuat Uang Saya Aman dari Tuyul
Sebagai pengguna kartu kredit selama beberapa tahun ini membuat saya lebih waspada dengan banyaknya penipuan yang mengatasnamakan bank tertentu. Karena hampir tiap hari saya selalu di telepon nomor asing yang tidak saya kenal, dan kalau diangkat, obrolannya mengarah pada penipuan.
Makanya sudah sejak lama saya tidak pernah angkat banyak telepon masuk, saya biarkan saja sampai deringnya selesai. Dan yang saya angkat teleponnya hanyalah yang sudah ada di kontak HP saja, sementara untuk semua nomor baru tidak saya angkat/abaikan saja. Bukan hanya di telepon, tapi di SMS kadang juga whatsapp, sering diberikan link yang suruh klik dengan drama penipuan, yaitu antara drama tentang musibah keluarga, atau pun drama mengenai undian berhadiah.
Maka dari itu kali ini saya juga ingin berbagi pengalaman mengenai beberapa cara untuk antisipasi alias tips untuk menghindari penipuan kartu kredit di era modern/digital. Saya sendiri bersyukur tidak pernah sampai tertipu dengan penipuan tersebut, hanya kali ini berbagi pengalaman untuk meningkatkan kewaspadaan.
Pertama, Abaikan nomor kontak yang tidak dikenal.