Namun, memiliki puluhan jaket kulit dari berbagai ukuran, cara merawatnya berbeda dengan jaket kain atau parasut, dan lainnya. Apalagi kondisi suhu yang berbeda-beda di tiap rumah, seperti rumah yang lembab juga menjadi tantangan tersendiri dalam merawatnya.
Posisi rumah saya berada pada dataran tinggi atau lereng sebuah gunung. Sehingga suhu di rumah saya selalu dingin, dan bangunan rumah yang sudah lebih dari 20 tahun, membuat kelembapan di dalam rumah menjadi extreme. Kelembaban yang extreme tersebut terjadi perlahan selama musim kemarau, dan menyerang dengan cepat kala musim penghujan.
Efek kelembaban yang extreme tersebut di rumah saya, salah satunya membuat jaket kulit saya mudah tumbuh jamur, ketika lemari-lemari tempat menyimpan barang tersebut cukup lama (2 minggu) tidak saya buka atau saya pakai.
Contohnya seperti gambar di bawah ini:
Pada gambar terlihat salah satu jaket kulit saya yang warna hitam ditumbuhi jamur, karena kelembaban extreme di wilayah pegunungan. Sehingga dengan rutinitas yang padat, setiap minggunya saya usahakan untuk merawat banyak jaket kulit saya agar tetap bagus dan layak pakai, meski tersimpan di kondisi rumah yang lembab.
***
Begini caraku merawat jaket kulit di rumah yang lembab:
Memakai Jaket Kulit Secara Bergantian
Bagaimanapun, tiap jaket kulit perlu terkena sinar matahari agar tidak mudah ditumbuhi jamur, faktor kelembaban yang extreme. Sehingga dengan memakai jaket kulit secara bergantian dan tidak perlu dijemur setiap hari, jaket kulit saya sudah mendapatkan sinar matahari langsung ketika saya pakai berangkat bekerja di siang atau sore hari secara bergantian.
Rawat dengan Minyak Zaitun atau Lotion, dan Cuci dengan Sabun Bayi atau Pasta Gigi (menghilangkan noda jamur)
Merawat dengan mengolesi minyak zaitun atau lotion, cukup efektif untuk menjaga permukaan jaket kulit tidak kaku dan patah.Â
Hanya jaket kulit yang terlanjur ditumbuhi jamur seperti pada gambar di atas, akan meninggalkan noda yang lumayan susah dibersihkan.