"Kamu hamil di luar nikah ya? Kita nikah baru satu minggu. Tapi kata dokter, usia kehamilan kamu sudah satu bulan. Siapa ayah dari janin itu?"Â Ungkap sang suami pada istrinya.
Menikah atau menjalin bahtera rumah tangga itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Jangan dipikir enaknya saja, seperti saat tidur ada temannya, dan lain-lain. Melainkan mental kedua mempelai, jika tidak tahan banting lebih baik jangan coba-coba.
Salah satu hal yang tidak bisa dihindari dalam rumah tangga adalah pertengkaran. Selalu ada sebab untuk berbagai macam alasan pertengkaran. Seperti contoh perdebatan atau pertanyaan obrolan di awal artikel, yaitu bertengkar mengenai usia kehamilan sang istri yang tidak sesuai dengan usia pernikahan.
Keraguan muncul karena tidak adanya kepercayaan. Dan biasanya kepercayaan antara satu dengan yang lainnya dipupuk oleh waktu. Semakin tinggi jam terbang kebersamaan (baik itu kekerabatan, pertemanan, pekerjaan, asmara), semakin tinggi pula kepercayaan diberikan.
Jika kasusnya seperti perdebatan di awal artikel, hal tersebut tidak cukup waktu. Karena menikah baru satu minggu, sedangkan pemberian kepercayaan membutuhkan jam terbang kebersamaan yang tinggi dan ditentukan oleh waktu.
Menikah tanpa pacaran atau lewat ta'aruf, hingga menikah karena dijodohkan, membuat kita baru memulai perkenalan dekat usai menikah. Dengan tidak adanya pendekatan atau pacaran, chemistry hingga kepercayaan di antara keduanya baru akan dibentuk usai menikah.
Lantas baru satu minggu pernikahan yang seharusnya fase kepercayaan akan dibentuk, ternyata mendapatkan kabar istri hamil sudah satu bulan. Hal tersebut membuat pertanyaan mendalam hingga menguras emosi dan air mata.
Apalagi untuk anda yang masih sangat awam dengan teknis dunia kedokteran, hingga lingkungan yang negatif memperburuk situasi dengan berpikir macam-macam terhadap istri. Seperti omongan tetangga yang mengatakan "Mungkin hamil di luar nikah, tetapi tidak denganmu".
Maka dari itu, mari kita belajar bersama kenapa hal tersebut bisa terjadi, yaitu mengenai perhitungan usia kehamilan seorang istri.
Untuk diketahui bahwa cara dokter menghitung usia kehamilan, yaitu dengan melingkari tanggal terakhir haid/menstruasi seorang wanita. Tanggal terakhir yang dimaksud bukan hari ke-7 menstruasi, melainkan hari ke-1 darah haid keluar.Â