Sekedar mendengarkan penjelasan guru/dosen tidak cukup, diperlukan interaksi dan komunikasi. Jangan malu bertanya jika ada mata pelajaran/kuliah yang kurang jelas, karena guru/dosen yang baik tidak akan melanjutkan pelajaran jika muridnya ada yang belum paham dan mengerti.
3. Mencatat poin-poin penting dari penjelasan guru atau dosen
Dari banyaknya penjelasan yang diungkapkan oleh guru/dosen, tidak perlu dicatat keseluruhan. Cukup catat satu sampai dua kata yang sekiranya anda langsung paham ketika ditanya hal tersebut.
Contoh: Klan adalah sekelompok orang yang dipersatukan oleh perasaan adanya hubungan kekerabatan atau seketurunan, baik aktual maupun tidak.
Saran saya anda tidak perlu mencatat panjang seperti itu, cukup singkat saja dengan "Klan = Perusahaan keluarga"
* SKILL
4. Riset yang to the point
Jika berbicara mengenai riset di perkuliahan tidak bisa dihindari dan menghimbau kita membaca jurnal, seperti untuk kepentingan tugas akhir skripsi maupun tesis dan disertasi. Hanya tips dari saya yang tidak suka membaca, jurnal tersebut tidak perlu dibaca semua dari latar belakang, kajian pustaka, metodologi penelitian, hingga pembahasan. Cukup fokuslah pada Abstrak dan Kesimpulan riset terdahulu yang bisa anda pahami, dan kembangkan secukupnya untuk kebutuhan riset di masa depan.
* ATTITUDE
5. Usahakan masuk sekolah atau kuliah secara penuh
Sering kali banyak siswa atau mahasiswa melewatkan perkenalan di awal perjumpaan. Biasanya awal berjumpa dengan guru/dosen di tahun ajaran baru, mereka akan memberikan gambaran penilaian yang akan diberikan termasuk mencakup absensi. Sebisa mungkin pertahankan untuk meminimalisir izin tidak masuk mata pelajaran/kuliah, karena terkadang nilai absensi juga lumayan cukup mempengaruhi penilaian guru/dosen.