Ketika anda lulus sekolah, kemudian mencari lowongan pekerjaan. Seringkali lowongan pekerjaan yang muncul tersebut memberikan kriteria tertentu dan membuat banyak di antara kita berlomba-lomba untuk bisa menyerobot masuk ke perusahaan tersebut.
Terkadang tenaga yang dibutuhkan hanya beberapa orang saja, namun yang melamar pekerjaan bisa puluhan orang. Yang secara panca indra saja sempurna, tapi masih banyak yang kesulitan mendapatkan pekerjaan. Apalagi yang (mohon maaf) ada kekurangan?
Namun dibalik semua itu, mereka yang punya kekurangan alamiah dari lahir atau (mohon maaf) cacat karena suatu kecelakaan, dan lain sebagainya, masih bisa menemukan aktivitas sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing.
Seperti satu kisah yang saya angkat dari salah satu rekan dekat saya inisial "YF".
Rekan "YF" ini bukan penulis, namun ia mempunyai pengalaman bekerja atau malah mewujudkan mimpi dari salah satu penyandang difabel untuk meraih cita-citanya.
Rekan "YF" juga sengaja saya ajak bertemu di tempat makan, untuk saya wawancara mengenai pengalamannya tersebut seperti yang sudah saya jelaskan di atas.
Rekan "YF" mulai bercerita:
Sebut saja namanya adalah "Rahul" (nama disamarkan). Dia salah satu kaum Difabel dalam dunia kerja yaitu tidak bisa melihat atau tunanetra. Rahul ini adalah salah satu pendengar radio yang akhirnya menjadi teman baik "YF". Karena "YF" ini juga dulu profesinya sebagai penyiar radio.
Kemudian "YF" ini melihat temannya Rahul ini ingin menjadi di posisi yang sama atau penyiar radio. Rekan "YF" pun awalnya juga ragu, apakah bisa?
Namun karena melihat semangat dari Rahul, "YF" pun mencoba memasukkan pada radionya tersebut. Terlebih memasukkan Rahul ke radio untuk menggantikan posisi rekan "YF" yang saat itu akan segera resign dari radio dan beralih menjadi pegawai Bank.
"YF" melihat ada suatu keyakinan dari Rahul. Ia melihat Rahul ini adalah seseorang yang mempunyai keyakinan dan tekad yang tinggi.