Maulid Nabi pada dasarnya dilaksanakan setiap tahunnya oleh kaum Muslim untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW dan identik dengan buah-buahan.
Menjelang peringatan Maulid Nabi tersebut biasanya buah-buahan harganya meroket tinggi dari biasanya karena memang sedang banyak yang mencari untuk syukuran, sehingga harga buah-buahan pun cukup mahal dari hari biasanya.
Beberapa hari menjelang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, kira-kira apa saja yang sudah anda persiapkan? Sudah mulai mencicil beli buah-buahan kah, atau tempat buahnya, atau malah masih dalam angan-angan saja list buah-buahan, actionnya baru nanti H-1 menjelang Maulid Nabi tersebut.
H-1 menjelang Maulid Nabi tersebut adalah tahap final dari keramaian pasar dan meroketnya harga buah-buahan. Kebanyakan masyarakat memilih untuk belanja di H-1 tersebut karena yang namanya buah-buahan jika beli jauh hari, takutnya akan busuk dan tidak bisa dibuat syukuran.
H-1 tersebut bukan hanya pagi atau siang, tapi hingga sore bahkan malam hari pun kebanyakan pasar akan tetap ramai karena banyaknya antusias masyarakat Indonesia terhadap peringatan ini. Hal itu juga disebabkan mayoritas masyarakat Indonesia adalah Muslim, sehingga peringatan agama seperti ini sudah menjadi tradisi tahunan.
Sebuah pasar pasti ramainya adalah pagi hingga siang hari. Namun kalau pasar tersebut ramai hingga malam hari, kita menyebutnya Pasar Malam. Tradisi Pasar Malam di Indonesia menjelang Maulid Nabi setiap tahunnya tidak bisa dipisahkan. Meskipun terkadang tidak ikut merayakan karena non muslim, beberapa orang ikut hadir di Pasar Malam tersebut hanya untuk ikut merasakan euforia dalam merayakan suatu hari besar dalam suatu keagamaan.
Namun yang perlu waspada yaitu Indonesia belum merdeka dari Covid-19. Sehingga tahun ini pastilah berbeda dari tahun sebelumnya. Protokol kebersihan dan kesehatan sangat ditekan untuk dilaksanakan masyarakat luas. Hanya setiap orang penerimaannya berbeda. Ada yang mau mengikuti anjuran, selebihnya malah mengabaikan.
Hari kemarin penulis sempat diminta antar ibu ke Pasar khusus buah. Penulis hanya menunggu di mobil dan memantau bagaimana sikap dan perilaku kebanyakan masyarakat yang pergi ke pasar di pagi hari tersebut.Â
Penulis pun melihat banyak orang berlalu lalang yang memakai masker kain sesuai standar protokol. Ada juga yang memakai masker scuba. Ada juga yang memakai masker, namun maskernya hanya sebagai tempelan belaka yaitu menutupi bibirnya saja, tapi posisi maskernya tidak mau menutupi bagian hidungnya. Ada juga yang dengan bebas melenggang tanpa memakai masker. Parahnya lagi yang jualan di pasar juga ada yang tidak memakai masker.
Seketika penulis tepuk jidat memikirkan bagaimana berbahayanya tempat keramaian ini yang disebut pasar, jika masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan yang berlaku selama era pandemi covid-19. Apa lagi sebentar lagi menjelang peringatan Maulid Nabi, pastinya Pasar akan lebih ramai dari biasanya.
Hal ini juga yang mendasari beberapa kota di Indonesia membatasi adanya Pasar dadakan (Pasar Malam) menjelang Maulid Nabi 2020. Namun tidak semua kota sama karena di beberapa kota lainnya juga masih diperbolehkan adanya Pasar Malam tersebut.