Negeri ini sedang dipecah, oleh kepentingan yang basah, menyangkut hajat hidup dan rupiah.
Nasionalisme ditawarkan, kebanggaan akan sebuah penghargaan, keajaiban dunia yang terlupakan.
Demi sebuah predikat, tujuh keajaiban dunia baru yang hebat, dan rakyat diperalat.
Babak baru lakon komedi, Komodo yang tersakiti, didukung sana-sini demi kebanggaan negeri (katanya). Tahukah kalian kawan, Komodo bukan Briptu Norman, bukan biduan yang suka dengan kemewahan dan keramaian. Komodo hanya hewan, yang butuh dilindungi dan dilestarikan, dan bukan dengan eksploitasi 'tuk mendulang wisatawan.
Negeri ini kerap mengalami demam popularitas, polisi dan politisi bisa jadi selebritas, dan kini hewan langka yang jadi komoditas.
Adalah ironi yang lebih romantis, kala Album Lagu RI 1 sudah dirilis, agaknya Presiden dan Komodo sedang menjadi topik yang laris manis.
Negeri sejuta pesona, dengan sejagat polah insan yang beraneka-rupa, pro-kontra dan kontroversi jadi makanan media.
Ada semut kar'na ada gula, ada yang sibuk meraup rupiah berjuta-juta, makin banyak dukungan takkan buat operator seluler tak tambah kaya. Yang merasa tertipu diem aja, yang marah-marah banyak juga, yang masih ngajakin voting tak sedikit pula.Yah mau gimana, Inilah warna-warni Indonesia, apapun hasil New7Wonders aku tetap cinta Indonesia.
catatan : Nasionalisme : paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri; politik untuk membela pemerintahan sendiri; sifat kenasionalan. (KBBI hal. 974) Nationalism is a political ideology that involves a strong identification of a group of individuals with a political entity defined in national terms, i.e. a nation. (wikipedia) Komodo : biawak yg besar, Varanus Komodoensis Ouwens, panjangnya bisa mencapai 5 m dng berat ± 150 kg, terdapat di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. (KBBI hal. 720)
