Mohon tunggu...
Alfi Pangest
Alfi Pangest Mohon Tunggu... Pendidik -

Pembelajar, pekerja sosial, penikmat buku, penggiat pendidikan, pecinta seni dan budaya, desain, serta sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menggapai Impian, Meraih Cita-cita

26 Agustus 2010   18:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:41 4872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pernahkah mempunyai impian? Atau pernahkah mempunyai cita-cita? Saya yakin semua manusia memiliki impian dan sebagian besar dari mereka punya cita-cita :) Bagi Anda semua yang masih belum ngeh tentang definisi impian dan cita-cita, akan saya jelaskan secara singkat. Impian adalah sesuatu yang ingin kita raih, kita dapatkan, atau kita capai (ingat impian berasal dari kata impi, yang memiliki relasi dengan kata mimpi). Sedangkan cita-cita adalah sesuatu yang ingin kita capai disertai perencanaan dan tindakan kita untuk mencapainya (perbedaan utama dengan impian, ada tindakan nyata untuk mencapai hal yang diinginkan). Ok, saya asumsikan Anda paham dengan penjelasan singkat saya di atas. Selanjutnya adalah, apakah Anda mempunyai impian (simpan jawaban dalam ruang hati)? Apakah Anda mempunyai cita-cita (simpan jawaban dalam fikiran Anda)? Dan apakah Anda telah memosisikan impian dan cita-cita Anda pada tempat yang tepat (pahami pertanyaan saya ini)? Bila jawaban terakhir Anda kurang yakin dalam menjawab YA, maka Anda harus memahami kembali definisi cita-cita dan impian. Mengapa sih susah-susah dalam mengatur posisi yang ideal? Emang ada efeknya? Emang ada pengaruhnya? Kawanku, ingatkah kalian pada definisi adil? Ya, menempatkan sesuatu pada tempatnya (sesuai kadar, situasi, dan kondisi). Ketika kita sendiri tidak adil dalam memosisikan cita-cita dan impian kita, maka hasil yang kurang adil akan sangat mungkin kita terima. Perhatikan statement berikut, saya mempunyai impian untuk mencapai planet mars suatu hari nanti, dengan, Saya mempunyai cita-cita untuk mencapai planet mars suatu hari nanti. Statement pertama, saya memiliki sebuah impian, yang saya miliki adalah : mimpi untuk mencapai mars, kebahagiaan bila mencapai mars. Statement kedua saya memiliki : rencana untuk mencapai mars, ekspektasi mencapai mars, tindakan-tindakan yang dilakukan untuk merealisasikan, asumsi-asumsi (berhasil atau gagal) proyek tsb. Lalu bagaimana menempatkan impian dan cita-cita yang tepat itu? Kembali, tempatkan harapan Anda pada tempat yang tepat, dengan situasi dan kondisi se-ideal mungkin. Ingatlah kembali, impian dan cita-cita tidak bisa (sulit) kita raih dalam waktu yang singkat, dengan pengorbanan yang (relatif) sedikit, dengan perjuangan yang biasa. Tidak semua orang menyadari apa yang telah, biasa, dan selalu mereka perbuat. Jadikan energi kreatif sebagai pendorongmu, optimalisasi fikiran sebagai nahkodamu, dan maksimalisasi usaha sebagai pemacumu. Karena di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin. Einstein diciptakan dengan tubuh, tingkah laku, dan fikiran sebagai manusia. Kita juga manusia, pertanyaannya hanyalah apakah kita tahan dengan berbagai rintangan dan godaan, seperti hanya Einstein. Bumi kita sama, langit kita sama, yang membedakan adalah langit mana yang mampu kita capai. Pesan terakhir (konon dari Aa' Gym), mulailah dari hal yang kecil, mulai dari diri sendiri, dan mulai dari saat ini. Semangat Berkarya !! :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun