Mendongak wajah penuh luka
bercermin pada langit kelam
titik-titik hujan pun menyapa
membanjiri diri yang t'lah tenggelam
dalam secangkir keputus asaan
terpaku menatap dunia yang semu
warnanya.... ronanya... tak lagi seindah dulu
ceriaku berangsur luluh lantah
bersembunyi dibalik reruntuhan air mata
telah lama luka ini mendoktrinku
hingga terbangunlah sbuah dinding batu raksasa..
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!