Mohon tunggu...
Alfionita Kusuma
Alfionita Kusuma Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

putri pertama dari dua bersaudara, muslimah, cinta kesederhanaan, cinta kedamaian dan persahabatan,

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentangmu dan Pertemuan Kita

10 Juni 2012   23:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:08 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sebait puisi ku hadirkan untukmu....
seseorang yang tak pernah ku sangka kan ku temui di hidupku.. menyapaku dengan ramah kasihmu...
mungkin ALLAH punya rencana istimewa saat mempertemukan kita, begitupun saat DIA memisahkan kita..

semilir jejak angin membawaku ke masa lalu...
mengalun bersama nyanyian hujan yang sendu, mungkin terlalu jauh ku bermain badai pasir , hingga tak dapat ku bedakan dengan mata , dimana kebenaran rasa hati kala bayangmu menyapa...namun aku merasa pedih saat diterjangnya tanpa aku dapat membela raga...

sesuatu yang belum saatnya ku rasai, hati menolak menginginkan berlari menghindar, namun ku tlah tersesat karena tiap ku berlari, aku kembali pada bayangmu lagi...
bait-bait rindu smakin tersemaikan... namun ku hanya memendamnya dalam-dalam...
seiring waktu berlalu, tak kusangka ia tumbuh dan berbunga... disinari cahaya harapan smoga kaupun merasakan hal yang sama...

senja memanggil malam, malam berburu pagi,hingga pagi menggapai senja lagi....
tak pernah terlewati tanpa bayangan tentangmu...
seseorang yang belum saatnya kurindui, seseorang yang belum halal tuk ku simpan cinta untuknya dalam hati.. Ampuni aku Yaa Rabb.. mengapa tak jua mampu menjaga hati....
oh, ya Rabb ya Illahi....
tiap malam dalam sujud ku mohon padaMU jaga hati ini agar terhindar dari rasa yang dapat merusak taqarrubku padaMU..
jika memang dialah yang terbaik untukku, maka mudahkan dan dekatkanlah dalam keridhoanMU...
namun bila tidak, maka jauhkan kami pula dengan cara yang indah...
dan akhirnya..... DIA menghendakimu tuk pergi menjauh,, sejauh jarak lautan yang memisahkan kita..

kau bagaikan bintang yang menemani tiap malamku, namun tiba-tiba kau menyambut uluran awan yang membawamu pergi meninggalkanku.. terpaku sendiri dengan hamparan samudera perasaan yang kosong... ku tak ingin menyerah, ku berusaha bangkit dan berjuang dan ku tanamkan dalam hati bahwa ALLAH selalu punya rencana istimewa buat hamba-hambaNYA yang istimewa,,,,
dan ku harap akulah salah satu diantaranya,,,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun