Mohon tunggu...
Alfi Nuriffah
Alfi Nuriffah Mohon Tunggu... -

State Islamic University of Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Faktor-faktor PAUD Itu Penting!

14 Maret 2014   23:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:56 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Banyak factor yang sering mempengaruhi Pendidikan Anak Usia Dini baik dalam hal belajar, berbicara, bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupannya, model belajar anak usia dini dapat dipengaruhi beberapa factor, diantaranya: factor lingkungan, factor social, factor emosional, factor emosi serta factor metode. Oleh karena itu guru sebagai pendidik harus benar-benar mengarahkan tipe belajar anak usia dini sebaik mungkin. Dikarenakan adanya factor-faktor tersebut sangat penting, sehingga guru diharapkan dapat mempergunakan cara yang lebih efektif dalam pemebelajaran agar cara belajar anak mengarah pada satu atau lebih dari tipe-tipe belajar yang ada. Berikut lebih jelasnya factor-faktor yang mempengaruhi PAUD diantaranya adalah:

1. Faktor Lingkungan

Lingkungan sangat penting dalam mempengaruhi tipe belajar anak usia dini, seperti cahaya, suara, suhu, kebisingan dan model kelas. Anak dibiasakan untuk mendengarkan berbagai suara agar anak lebih faham dan mudah mengerti apa yang disimaknya dalam pembelajaran, agar anak terbiasa menyimak apa yang didengarnya dalam berkomunikasi baik antara guru dan antar teman sebayanya. Selain suara cahaya juga sangat mempengaruhi tingkat kenyamanan mata dalam melihat sesuatu disekelilingnya. Suhu yang sejuk akan memberikan kenyamanan dalam proses belajar mengajar, dan perlunya desain kelas yang menarik, simple, menumbuhkan rasa ingin tahu yang tinggi dengan adanya desain-desain dan gambar-gambar serta memberikan kenyamanan dalam menerima informasi dari gurunya.



2.Faktor Sosial

Faktor social merupakan factor yang mendorong anak usia dini dalam berkomunikasi antar teman sebayanya, dengan cara memberikan kegiatan secara berkelompok yang terdiri dari beberapa anak agar menumbuhkan sikap social yang lebih baik, dalm kegiatan ini diharapkan anak usia dini dapat menghargai hasil karya orang lain, dan dapat merencanakan, mengerjakan tugas secara bersama-sama, disitu secara tidak langsung anak akan berkomunikasi dengan sendirinya dan cenderung bersosialisai dengan temannya, dan dalam hal ini tanggung jawab individu juga perlu diberikan.

3.Faktor Emosional

Emosi anak sangat berhubungan dengan motivasi, jadi jangan bosan-bosan dalam hal memotivasi anak usia dini, karena itu sangat dibutuhkan dalam meningkatkan minat belajar anak, karena motivasi setiap anak berbeda-beda, ada yang dimotivasi dalam hal kepandaian, ada yang dimotivasi dalam hal penyemangatan. Tidak jarang anak yang memiliki motivasi yang rendah begitu juga anak yang memiliki motivasi tinggi. Dalam pemberian kegiatan seharusnya guru memberikan kegiatan yang bervariasi serta memberikan tanggung jawab kepada setiap individu dengan memberikan motivasi, agar kegiatan tersebut dapat terlaksana tanpa membebani anak usia dini dan anak akan senang jika mengetahui apa yang diinginkan terpenuhi.

4.Faktor Fisik

Fisik harus disipkan juga sebelum proses belajar mengajar, karena kesiapan fisik anak usia dini ketika pembelajaran berlangsung akan mempengaruhi anak dalam menerima informasi pelajaran yang diberikan oleh guru, sebagai orang tua harus benar-benar mempersiapkan fisik anaknya ketika proses pembelajaran, seperti menyiapkan makan dan minum yang sehat dan bergizi, kalau perlu diberikan bekal jika anak tidak sempat untuk sarapan, serta tidur yang cukup dan tidak terlalu malam agar fisik pada pagi hari dapat fresh dan siap menerima pelajaran dengan baik. Sebagai guru juga harus memperhatikan waktu istirahat yang cukup dan memberikan kesempatan anak untuk bergerak agar anak tetap aktif.

5.Faktor Metode yang Terpadu

Pendidik haruslah mepunyai ide yang cemerlang dalam hal memilih metode, agar proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak membosankan. Metode yang dipilih seharusnya metode yang menarik dan memberikan pengalaman yang bermakna bagi anak usia dini dan tidak lupa memperhatikan lingkungan, dan kondisi anak usia dini dalam memilih metode yang terpadu agar proses pembelajaran lebih efektif dan efisien.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun